Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa target pertumbuhan transaksi online e-commerce sebesar Rp498 triliun pada 2022 meleset. Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono menyebutkan, hingga saat ini transaksi online e-commerce hanya mencapai Rp476,3 triliun.
Menurutnya, melesetnya perkiraan tersebut dikarenakan mulai kembalinya mobilitas masyarakat di akhir tahun seiring dengan pelonggaran PPKM.
“Setelah kita lihat kita harus memahami PPKM e-commerce itu kan blessing saat mobilisasi rendah, jadi kita melihat kemungkinan mengingkatnya transaksi offline,” jelas Doni dalam RDG Januari 2023, Kamis, 19 Januari 2023.
Meskipun meleset dari perkiraan, Doni menyatakan bahwa angka tersebut masih luar biasa. Jika dilihat dari beberapa negara lain, dari data IMF mencatat Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia selama pandemi.
“Ada dua negara yg growth-nya itu 50% – 60%, hanya Indonesia dan Singapura dan bahkan China dibawah 20%, kalau diambil lagi Jepang di bawah 30%, AS di bawah 30%,” ungkap Doni.
Lanjut Doni, artinya perkembangan e-commerce di Indonesia perkembangannya luar biasa. BI berharap transaksi online e-commerce tetap tumbuh kedepannya yang diperkirakan sebesar 12% dari sisi nominal dan 17% dari sisi volume. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More