Moneter dan Fiskal

Target Penerimaan Bea Cukai Direvisi, Ini Penyebabnya

Bogor – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, telah memangkas target penerimaan bea cukai untuk outlook 2023 hanya sebesar 99 persen atau menjadi Rp300,1 triliun dari Rp303 triliun.

Hal itu diungkapkan oleh Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC, Mohammad Aflah Farobi dalam Media Gathering Kemenkeu di Bogor, 26 September 2023.

“Kalau kita melihat outlook dari target Rp303 triliun yang ditargetkan berdasarkan APBN outlook kita kemungkinan 2023 ini penerimaan bea cukai hanya akan mencapai Rp300,1 triliun, jadi sekitar 99 persen dari target yang ditetapkan,” ucap Aflah.

Baca juga: Ini 5 Strategi DJP Kejar Target Penerimaan Pajak di 2024

Kemudian, dirinya menjelaskan bahwa, pemangkasan tersebut disebabkan oleh penerimaan bea cukai hingga Agustus 2023 ini baru mencapai sebesar 56,59 persen.

“Ini karena penurunan penerimaan dari terutama bea luar yang turun sampai 80 persen, karena harga komoditas yang turun rendah dan turunnya penerimaan cukai,” imbuhnya.

Sedangkan untuk penerimaan bea dan cukai di tahun 2024, Aflah menjelaskan hal itu akan mengalami pertumbuhan sekitar 7 persen menjadi Rp321 triliun yang dapat didukung oleh beberapa hal.

“Yang pertama tentunya dari sisi proyeksi impor masih meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang resilien kita juga tahu bahwa aktifitas ekonomi juga cukup menjanjikan karena pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen,” ujar Aflah.

Baca juga: Target Pajak 2024 Naik, Ini Strategi Sri Mulyani

Adapun dalam mendukung target tersebut, DJBC juga akan melakukan dukungan dalam penguatan proses bisnis layanan dan pengawasan dengan memanfaatkan informasi teknologi dengan meluncurkan CESA 4.0.

“Mudah-mudahan ini bisa memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada pengguna jasa bea dan cukai,” tambahnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

10 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

11 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

11 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

13 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

13 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

15 hours ago