Moneter dan Fiskal

Target Pajak 2025 Tak Tercapai, Purbaya Beberkan Penyebabnya

Poin Penting

  • Penerimaan pajak 2025 berpotensi shortfall akibat perlambatan ekonomi nasional sejak triwulan I hingga Agustus 2025.
  • Kemenkeu fokus memperbaiki setoran pajak melalui optimalisasi kinerja DJP dan DJBC untuk mengendalikan defisit.
  • Ekonomi 2026 diyakini membaik dengan target pertumbuhan menuju 6 persen seiring perbaikan penerimaan pajak.

Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui adanya shortfall atau tak tercapainya target penerimaan pajak di 2025. Purbaya mengiklaim bahwa shortfall penerimaan pajak itu disebabkan perlambatan ekonomi di awal tahun.

Purbaya menjelaskan, pada triwulan I hingga Agustus 2025 perekonomian Indonesia melambat, sehingga terdapat risiko kalau penerimaan pajak tidak akan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

“Nah itu waktu ekonomi melambat, triwulan I sampai bulan Agustus, kenapa Anda nggak protes? Ketika ekonomi melambat, pasti itu otomatis risiko (shortfall) itu ada,” ujar Purbaya di Jakarta, dikutip, Jumat, 19 Desember 2025.

Baca juga: Setoran Pajak November 2025 Turun 3,21 Persen Jadi Rp1.634,4 Triliun

Meski begitu, Purbaya menyatakan saat ini pihaknya tengah fokus untuk memperbaiki setoran pajak, mulai dari sisi Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

“Tapi kita kendalikan semuanya, kita perbaikin pengumpulan pajak, bea cukai dan lain-lain, yang ada hasilnya sedikit tahun ini, apalagi kita bisa kendalikan defisitnya,” jelas Purbaya.

Baca juga: Respons BEI soal PMK Insentif Pajak Aksi Korporasi BUMN

Purbaya meyakini perekonomian di tahun depan akan lebih baik menuju ke 6 persen dengan adanya perbaikan dari sisi penerimaan pajak.

“Yang jelas tahun depan semuanya akan lebih baik lagi. Apalagi saya akan dorong ekonomi tumbuh menuju ke 6 persen. Jadi in ikan dampak yang kemarin. Kita nggak bisa hilangin kan yang 9 bulan pertama tahun ini,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Transaksi Digital Diproyeksi Naik 50 Persen Selama Nataru 2025

Poin Penting Jalin memproyeksikan volume transaksi sistem pembayaran nasional naik lebih dari 50 persen yoy… Read More

3 mins ago

KB Bank Salurkan Pembiayaan Rp110 Miliar Dukung Pengembangan Brawijaya Hospital Tangerang

Poin Penting KB Bank salurkan pembiayaan hingga Rp110 miliar untuk mendukung pengembangan Brawijaya Hospital Tangerang… Read More

38 mins ago

IHSG Sesi I Berbalik Ditutup Merosot 0,57 Persen ke Level 8.568

Poin Penting IHSG sesi I 19 Desember ditutup melemah 0,57 persen ke level 8.568,66 dan… Read More

2 hours ago

Bank Mandiri Bakal Tebar Dividen Interim Rp9,3 Triliun

Poin Penting Bank Mandiri membagikan dividen interim sebesar Rp9,3 triliun atau Rp100 per saham, sesuai… Read More

3 hours ago

Jumlah Investor Pasar Modal RI Tembus 20 Juta

Poin Penting Jumlah investor pasar modal tembus 20 juta SID, naik 34,8 persen dibanding akhir… Read More

3 hours ago

Harga Emas Galeri24 dan UBS Kompak Naik Hari Ini, Segramnya Jadi Segini

Poin Penting Emas Galeri24 dan UBS yang diperdagangkan di Pegadaian kembali menguat pada Jumat, 19… Read More

4 hours ago