Ilustrasi: Net zero emission/istimewa
Jakarta – Persetujuan Paris 2015 yang meminta negara-negara di dunia untuk membatasi pemanasan global berpotensi masuk ke ambang kegagalan. Persetujuan Paris sendiri diharapkan mampu membatasi pemanasan global antara 2 derajat celsius, atau jika memungkinkan, 1,5 derajat celcius.
Mengutip CNBC pada Jumat, 17 November 2023, World Resources Institute memublikasikan penelitian terkait penurunan pemanasan global dengan sasaran 1,5 derajat tersebut dan mengembangkan target untuk tahun 2030 dan 2050 yang selaras dengan sasaran tersebut.
Dari 42 indikator untuk menentukan berhasil atau tidaknya Persetujuan Paris tercapai, hanya ada satu yang disebutkan bisa mencapai sasaran, yakni penjualan mobil listrik yang diperkirakan akan memenuhi target pada tahun 2030.
“Upaya global untuk membatasi pemanasan hingga 1,5°C tidak berjalan baik,” kata Sophie Boehm, penulis utama laporan dan peneliti di World Resources Institute.
“Meskipun sudah ada peringatan dan peringatan yang mengerikan selama beberapa dekade, para pemimpin kita sebagian besar gagal memobilisasi aksi iklim mendekati kecepatan dan skala yang dibutuhkan,” lanjut Boehm.
Baca juga: PLN Siap Percepat Transisi Energi Menuju NZE 2060, Begini Strateginya
Boehm mengatakan kalau penundaan seperti ini membuat kita hanya mempunyai sedikit jalan untuk menjamin masa depan yang layak. Orang-orang perlu segera melakukan perubahan di setiap sektor sebelum dekade ini berakhir.
Laporan yang ditulis World Resources Institute ini juga mencantumkan beberapa langkah konkret agar pemanasan global bisa terjaga, yakni:
Lebih dari itu, pemerintah di seluruh dunia dianggap belum berbuat cukup banyak untuk menghindari dampak terburuk perubahan iklim dan harus lebih proaktif dalam upaya mengurangi emisi.
Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) mengacu kepada target masing-masing negara dalam mengurangi emisi dan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Baca juga: Intip Strategi Freeport Indonesia Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca
Semua negara yang tergabung dalam Perjanjian Paris diharuskan memperbarui NDC mereka setiap 5 tahun. Target perlu ditingkatkan secara berkala untuk memenuhi target keseluruhan perjanjian dalam membatasi pemanasan global.
Dalam kasus ini, Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Simon Stiell mengatakan dalam laporannya kalau pemerintah di seluruh dunia hanya mengambil langkah kecil dan perlahan untuk mencegah krisis iklim.
“Pemerintah tidak hanya harus menyetujui tindakan-tindakan iklim yang lebih kuat yang akan diambil tetapi juga mulai menunjukkan dengan tepat bagaimana cara mewujudkannya,” tegas Stiell. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More