Tangerang – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menargetkan pertumbuhan kredit pada 2025 berada di kisaran 6–8 persen. Sementara itu, realisasi kredit BCA sepanjang 2024 tumbuh sebesar 13,8 persen atau mencapai Rp922 triliun.
Dengan demikian, target kredit BCA pada 2025 menurun dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
“Kita sudah mencanangkan pertumbuhan kredit tahun ini itu di kisaran 6-8 persen,” ujar Direktur BCA, Haryanto Budiman, dalam acara BCA Expoversary 2025, Kamis, 20 Februari 2025.
Baca juga: BI Tahan Suku Bunga 5,75 Persen, Begini Tanggapan Calon Presdir BCA Gregory Hendra Lembong
Haryanto menjelaskan, banyak hal yang memengaruhi pertumbuhan kredit, mulai dari kondisi makroekonomi, ketidakpastian kondisi global, hingga likuiditas dan suku bunga.
“Jadi ada banyak faktor dan saat ini memang tidak mungkin kita bisa memprediksi dampak daripada kebijakan misalnya penurunan kredit atau apa terhadap pertumbuhan kredit karena variabelnya terlalu banyak,” tambahnya.
Lebih lanjut, Haryanto menyoroti kebijakan-kebijakan baru yang diambil Presiden AS, Donald Trump, yang dinilai turut berpengaruh secara global, termasuk ke Indonesia.
“Jadi kebijakan yang dilakukan oleh Donald Trump ini dampaknya bukan hanya di Amerika Serikat (AS) tapi di seluruh dunia. Ini kita harus cermati. Jadi sebenarnya jujur aja, sulit bagi semua perusahaan untuk bisa yakin bahwa pertumbuhan itu akan sekian persen,” imbuhnya.
Baca juga: Laba BCA Tumbuh 5,76 Persen jadi Rp4,72 Triliun pada Januari 2025
Meski target pertumbuhan kredit cenderung lebih rendah, Haryanto optimistis BCA tetap berpeluang mencatatkan pertumbuhan di atas target. Menurutnya, BCA senantiasa melakukan penyesuaian secara agile sesuai perkembangan kondisi pasar.
“Kalau kondisinya memang benar-benar sangat-sangat kondusif dan sangat-sangat baik, kita selalu melebihi apa yang kita sampaikan di pasar. Dan kita selalu upayakan yang maksimal karena itu adalah parang kita sebagai intermediasi,” tandasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More