Moneter dan Fiskal

Target Ekonomi 8 Persen Bisa Tercapai, Asalkan…

Jakarta – Pemerintah dinilai bisa merealisasikan target ‘ambisius’ pertumbuhan ekonomi 8 persen apabila memiliki anggaran belanja negara yang memadai dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“APBN memang harus optimum. Jadi merespon dinamika perekonomian dalam mendukung agenda pembangunan dan perannya sebagai stabilisasi, alokasi dan distribusi,” kata Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Noor Faisal Achmad,  Kamis, 19 Desember 2024.

Ia mengatakan, dengan APBN yang ada bisa (fiskal) bagaimana reformasi perpajakan yang tengah berjalan dan insentif fiskal bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.

“Ini akan dioptimalkan. Kalau belanja jelas ya kita harapkan akan semakin berkualitas. Apalagi arahan Presiden Prabowo melanjutkan efektivitas perlinsos (perlindungan sosial) itu pasti kita lakukan,” jelasnya.

Baca juga : Setoran Pajak Tembus Rp1.688,93 T per November 2024, 84,92 Persen Target APBN

Termasuk, pembiayaan inovatif dan suistainable dalam mendukung transformasi ekonomi dan pendalaman pasar keuangan ke depan.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Keuangan, hingga akhir November 2024, pendapatan negara telah mencapai Rp2.492,7 triliun atau 89 persen dari target. 

Kinerja pendapatan negara tersebut tumbuh positif karena naik 1,3 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp2.461 triliun. 

“Penerimaan sudah tumbuh positif di 1,3 persen yoy. Jadi sudah keliatan ujungnya di mana,” jelasnya.

Di sisi lain, belanja negara hingga akhir November 2024 telah mencapai Rp2.894,5 triliun atau 87 persen dari pagu anggaran yang sebesar Rp3.325,1 triliun. 

Baca juga : Hingga Agustus 2024, DPLK Pertalife Kelola Aset Rp5,6 Triliun

Realisasi belanja negara mendukung program prioritas, seperti perlinsos, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, yang mencerminkan komitmen pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, defisit APBN mencapai Rp401,8 triliun pada November 2024 atau 1,81 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

Defisit tersebut masih dalam batas aman karena lebih rendah dari target APBN 2024 yang sebesar Rp522,8 triliun. 

“Secara pribadi, kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi lebih dari 5,2 persen. Ini akan menjadi dasar kita untuk meloncat ke berikutnya,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

23 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

23 hours ago