Poin Penting
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (29/10) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Salah satunya membahas agenda persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun buku 2026.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan dalam asumsi RKAT 2026, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) ditargetkan mencapai Rp14,5 triliun, dengan jumlah hari bursa sebanyak 239 hari.
“Kita melihat bahwa peningkatan signifikan transaksi harian ini baru terjadi tiga bulan terakhir jadi kita masih melihat ini perlu sustainability atas rata-rata transaksi yang tiga bulan terakhir sehingga kita merasa kita cukup konservatif pakai Rp14,5 triliun yang meningkat dari tahun lalu Rp13,25 triliun,” ucap Iman dalam Konferensi Pers di Jakarta, 29 Oktober 2025.
Baca juga: Dana Asing Kembali Outflow Rp1,20 T, Saham BBRI dan BMRI Paling Banyak Dilego
Iman menjelaskan, RNTH saat ini telah mencapai Rp16,46 triliun atau mengalami kenaikan 28 persen dari data pada Desember 2024 yang sebesar Rp12,85 triliun.
Tidak hanya itu, BEI juga menargetkan pada tahun depan jumlah pencatatan Efek dapat mencapai 555 efek dari target sebelumnya 400 Efek yang terdiri atas dari pencatatan efek saham, emisi obligasi, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), dan Efek Beragun Aset (EBA), serta emisi waran terstruktur.
Khusus untuk pencatatan efek saham, Iman bilang tahun depan ditargetkan bakal ada 50 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dari tahun ini yang sebanyak 45 perusahaan.
“Target tahun ini kita 45, tahun depan kita targetnya 50 IPO saham,” imbuhnya.
Sementara untuk target investor baru, BEI menargetkan akan ada penambahan dua juta investor baru di tahun depan, sedangkan untuk tahun 2027 investor pasar modal ditargetkan tembus 20 juta investor.
Baca juga: MSCI Pertimbangkan Data KSEI untuk Hitung Free Float Saham Indonesia
“Terkait investor baru walaupun hari ini investor baru kita sudah bertambah 4,2 juta tapi memang karena target juga OJK 20 juta investor di 2027 kami merasa bahwa mungkin tadi karena sustainability tahun ini cukup signifikan kami merasa bahwa target pertumbuhan investor baru kita menjadi 2 juta investor baru cukup menjadi bahan dasar,” ujar Iman.
Adapun, jumlah total investor di pasar modal Indonesia berhasil mencapai 19,1 juta investor. Dari keseluruhan data tersebut, jumlah investor saham mencapai 8 juta investor atau tumbuh hampir 5 kali lipat selama 5 tahun terakhir sejak 2020. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More