Poin Penting
Jakarta – Anggito Abimanyu mengungkapkan targetnya dalam 100 hari kerja usai dirinya resmi dilantik menjadi Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2025-2030 oleh Presiden Prabowo Subianto, Rabu (8/10/2025).
Anggito menyatakan dirinya masih akan mempelajari terlebih dahulu kondisi dari lembaga yang dipimpinnya tersebut selama 1 hingga 2 hari ke depan, termasuk memeriksa isu-isu yang paling mendesak.
“Saya masih belum belajar ya, saya ingin pelajar dulu apa yang sudah ada. Memori jabatan tadi, saya akan pelajari 1-2 hari ini. Mungkin besok pagi saya akan stock taking, ada apa saja isu-isu yang urgent, strategic, pending, apa yang harus di-improve, apa yang harus dilaksanakan,” ungkap Anggito usai serah terima jabatan di Kantor LPS, Rabu, 8 Oktober 2025.
Baca juga: Pesan Purbaya ke Pejabat Baru LPS: Rajin Riset dan Cari Terobosan Baru
Anggito pun berkomitmen dalam masa kepemimpinannya akan meningkatkan kinerja LPS. Dimulai dari masalah administrasi, kualitas sumber daya manusia (SDM), program penjaminan, hingga program baru yang akan menjadi tanggung jawabnya kelak yakni penjaminan polis.
“Intinya saya berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dari LPS, mulai dari masalah administrasi, masalah kualitas sumber daya manusia, masalah program penjaminan, baik itu perbankan maupun polis asuransi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sekaligus Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan pesan-pesan kepada pejabat baru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2025-2030.
Purbaya berpesan bahwa pejabat baru LPS harus tetap kreatif dalam mengambil langkah kebijakan, melaporkan secara apa adanya, hingga menilai kondisi perbankan dengan benar.
“Tetap kreatif, laporin apa adanya, assess kondisi perbankan dengan benar. Kalau enggak saya yang lebih tahu soalnya,” ucap Purbaya saat ditemui di Kantor LPS, Rabu, 8 Oktober 2025.
Mantan bos LPS ini menjelaskan langkah kreatif tersebut, yakni harus mengembangkan instrumen-instrumen dalam melihat kondisi perekonomian maupun perbankan. Sebab, dia menilai LPS memiliki instrumen yang lebih maju dibandingkan tempat lain dalam menilai kondisi perekonomian.
“Nah itu harus dikembangkan terus ke depan biar pegawai-pegawainya tetap rajin, research dan mencari terobosan-terobosan baru untuk melihat bagaimana sih kondisi sistem perbankan kita,” tandasnya.
Purbaya menekankan, tantangan yang akan dihadapi LPS ke depannya, yaitu pembentukan program penjaminan polis yang targetnya berjalan di tahun 2028, serta jangan sampai telat dalam melihat kondisi perkembangan perbankan.
Baca juga: Gantikan Purbaya, Anggito Abimanyu Resmi Jadi Bos Baru LPS
Ia pun percaya, Anggito sebagai Bos LPS yang baru bisa menghadapi sejumlah tantangan-tantangan tersebut. Purbaya juga menyatakan sebagai Ketua KSSK dirinya akan ikut dalam mengendalikan kebijakan-kebijakan LPS.
“Dia kan udah cukup senior juga. Harusnya nggak terlalu sulit untuk menjalankan tugasnya di LPS. Dan saya kan di KSSK juga, jadi dia nggak akan lepas sendirian. Saya kendalikan dari sana juga. Kita diskusi di sana nanti di KSSK supaya semuanya bagus,” tandasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More