Ekonomi dan Bisnis

Tantangan Pemerintah Dorong Komitmen Pembiayaan Hijau

Jakarta – Pemerintah terus mendorong pembiayaan hijau untuk melakukan komitmen Indonesia terhadap target Nationally Determined Contribution (NDC) yang mencapai Rp3.779,63 triliun, tentunya memiliki tantangan terutama dari sisi pembiayaan, dan literasi masyarakat.

Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Adi Budiarso mengatakan, bahwa terkait dengan dukungan pembiayaan terhadap NDC masih didominasi oleh pemerintah sebesar 4,1% atau Rp96,78 triliun setiap tahunnya dari total climat budgeting yang sebesar Rp288,4 triliun setiap tahunnya.

“Kebutuhan pembiayaannya kan ada sekitar Rp3.500-3.800 triliun atau setiap tahun hampir sekitar Rp288,4 triliun dari climate budgeting kita, penganggaran kita hampir sekitar 4,1% jadi kira-kira sebesar Rp96,78 triliun artinya ada dua per tiga atau lebih ya, jadi kebutuhan dana setiap tahun yang sebetulnya perlu kita mobilisasi dari swasta,” ujar Adi di Jakarta, 22 Agustus 2022.

Oleh karena itu, ia menambahkan bahwa cara untuk memobilisasi pendanaan dari swasta bergantung pada dua hal, yaitu melalui literasi infuse keuangan, serta kapasitas pemerintah dalam mendukung pembiayaan hijau.

Sehingga, dalam pembiayaan yang hijau tersebut dibutuhkan adanya sofistikasi dan perhatian yang nyata, serta dukungan dalam peningkatan kapasitas untuk pembiayaan proyek-proyek yang efektif dalam mendukung penurunan komitmen emisi karbon.

“Pembiayaan yang green itu membutuhkan memang sofistikasi tertentu dan itu kita mulai aware sekarang bahwa ini memang nyata dan kita perlu support tetapi juga perlu peningkatan kapasitas khususnya untuk pembiayaan proyek atau mengadakan proyek-proyek yang memang sangat efektif untuk mendukung penurunan komitmen emisi karbon,” imbuhnya.

Di samping itu, dari sisi masyarakat juga menjadi salah satu tantangan dalam pembiayaan hijau, hal tersebut dikarenakan sejak tahun 2015 hingga saat ini, uang yang dimiliki masyarakat masih didominasi oleh penyimpanan tabungan di perbankan, sehingga mengakibatkan kapasistas sumber pembiayaan untuk jangka panjang menjadi kurang.

Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah terus mendorong pengembangan instrument di pasar modal yang bersifat hijau secara optimal. Serta juga meningkatkan literasi, inklusi dan awarenessnya agar kapasitas dalam menghimpun dana masyarakat meningkat.

“Di sektor keuangan dan kemudian awareness dan kemudian literasi dan pedalaman instrumen yang lebih lagi, juga sangat optimal nih pemerintah dalam mendorong dengan green sukuk. Kemudian kita ingin dorong lagi pengembangan instrument bahkan di pasar modal yang green kemudian nanti di asuransi pensiun dan seluruh kapasitas kita untuk menghimpun dana masyarakat dalam jangka panjang kita perlu tingkatkan,” ujar Adi. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago