Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya untuk membuka keran impor seluas-luasnya di tengah beban tarif impor 32 persen dari Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di Indonesia ini dalam dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, kemarin.
“Saya minta, ada Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, nggak usah ada kuota-kuota (impor). Nggak ada kuota-kuota itu,” kata Prabowo.
Baca juga: Prabowo Usul TKDN Diganti Insentif untuk Jaga Daya Saing
Prabowo meminta penghapusan aturan kuota impor, terutama untuk produk-produk yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Ia menilai kebijakan kuota impor menyulitkan dunia usaha dan menghambat distribusi barang penting ke masyarakat.
“Siapa mau impor daging, silakan! Siapa saja boleh impor. Mau impor apa? Silakan! Buka saja (keran impor). Rakyat kita juga pandai kok,” sambung Prabowo.
Prabowo menyoroti perusahaan-perusahaan tertentu yang diperbolehkan untuk melakukan impor. Semestinya, kata Prabowo, semua pelaku usaha harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengimpor komoditas penting, tanpa diskriminasi.
“Enak saja (khusus kuota untuk beberapa perusahaan). Sudahlah, kita sudah lama jadi orang Indonesia. Jangan pakai praktik-praktik itu lagi,” ujarnya.
Baca juga: Sri Mulyani Bakal Pangkas Beban Pengusaha Imbas Perang Dagang Trump
Menurut Prabowo, kebijakan ini (kuota impor) merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk merampingkan birokrasi serta memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha. Menurutnya, tarif Trump justru membuat Indonesia bakal lebih efisien.
“Donald Trump maksa kita supaya kita ramping, efisien, supaya kita tidak manja. Jadi, ini benar-benar kesempatan (untuk impor),” jelasnya. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More