News Update

Tanpa Keputusan, Wacana Pajak 0% Bikin Pusing Multifinance dan Pebisnis Mobil

Jakarta – Para pelaku bisnis di sektor keuangan terutama multifinance serta otomotif sedang pusing. Sebab, penjualan kendaraan bermotor terhantam oleh pandemi Covid-19 dan pelonggaran kebijakan PSBB atau mendorong era new normal tak memberi dampak yang sesuai harapan. Penyebabnya adalah banyak konsumen yang menunda untuk membeli mobil gara-gara wacana adanya pajak nol persen untuk pembelian mobil baru.

Awalnya, setelah mencatat penjualan yang ambruk hingga Mei 2020, Gaikindo mengusulkan pajak nol persen sampai akhir tahun 2020 saja agar industri otomotif yang menyerap 1,5 juta pekerja bisa bertahan tanpa harus melakukan PHK. Usulan disampaikan kepada Kementerian Perindustrian yang kemudian diteruskan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Repotnya, sampai saat ini Kemenkeu tidak pernah memberikan pernyataan resmi apakah kebijakan itu akan direalisasikan atau tidak. Produsen dan pedagang mobil, industri multifinance dan asuransi kerugian, harus geleng-geleng kepala karena banyak konsumen menunda membeli mobil.

“Issue wacana bebas pajak PPNBM membuat masyarakat banyak menunda pembelian mobil, pedagang mobil bekas juga enggan stock mobil karena khawatir harga akan turun jika wacana pembebasan pajak menjadi kenyataan, pertanyaannya apakah akan disetujui wacana ini, industri butuh kepastian dari pemerintah, karena jika dibiarkan issue ini tanpa kepastian akan terganggu penjualan mobil, mungkin pembebasan pajak STNK dapat membantu penjualan kendaraan bermotor,” ujar Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno kepada Infobanknews di Jakarta, Jumat, 9 Oktober 2020.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI Fathan Subchi menyebutkan bahwa pemerintah dalam hal ini Kemenkeu tidak yakin dengan apa yg seharusnya diputuskan. “Pemerintah seharusnya yakin dengan apa yg seharusnya diputuskan secara cepat. Iya atau tidak. Kalau ragu-ragu dan malah masyarakat bingung, termasuk para pelaku di sektor keuangan dan otomotif yang kena dampaknya,” katanya kepada Infobanknews.

Sayangnya, ketika Infobanknews meminta keterangan kepada sejumlah pejabat di Kemenkeu tidak ada yang mau menanggapi. (*) Karnoto Mohamad

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

35 mins ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

35 mins ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

2 hours ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

16 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

16 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

17 hours ago