Jakarta – Di bawah ‘tangan dingin’ Hery Gunardi, kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk moncer. Saat ini, BSI telah menjadi bank syariah ke-9 terbesar dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
Bank hasil merger antara PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ini pun bisa berlari kencang ditengah tantangan perekonomian global.
Di panggung global misalnya, BSI sukses menjadi representasi kekuatan perbankan syariah nasional. Setelah berhasil membuka cabang di Dubai Uni Emirat Arab, BSI juga berkeinginan untuk membuka cabang di Arab Saudi.
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi mengungkap resep jitu menakhodai perusahaannya untuk maju, khususnya di era gempuran serba digital.
Ia menyebut, transformasi digital menjadi salah satu pilar utama strategi BSI untuk menghadapi era digital dan meningkatkan kinerja secara menyeluruh.
Satu di antaranya meluncurkan BYOND by BSI sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat terhadap layanan jasa perbankan dan keuangan yang semakin kompleks di era digital.
Baca juga : Kembali Pimpin ASBISINDO, Hery Gunardi Optimistis Masa Depan Perbankan Syariah Nasional
BYOND by BSI merupakan SuperApp layanan finansial, sosial, dan spiritual komprehensif yang lebih mudah dan nyaman diakses, dengan keamanan yang semakin maksimal.
“BSI berupaya menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi nasabahnya, memenuhi kebutuhan mereka secara holistik dalam satu aplikasi yang terintegrasi. BYOND by BSI tidak hanya mempermudah transaksi perbankan, tetapi juga menawarkan pengalaman yang lebih luas, selaras dengan gaya hidup Islami yang modern,” katanya, dikutip Jumat, 6 Desember 2024.
Dia menegaskan, semangat BSI untuk menghadirkan layanan perbankan yang lebih personal dan relevan dengan gaya hidup modern melalui platform digital yang terintegrasi.
“Dengan BYOND by BSI, BSI berkomitmen untuk memberikan solusi end-to-end yang memenuhi kebutuhan finansial, sosial, dan spiritual nasabah,” jelasnya.
BYOND by BSI menawarkan kemudahan akses dan fitur lengkap yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja, mencerminkan komitmen BSI dalam menciptakan pengalaman perbankan yang inklusif dan modern.
Inovasi ini mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi syariah yang lebih inklusif dan relevan dengan perkembangan gaya hidup nasabah saat ini.
“BSI mampu membuktikan bank syariah dapat kompetitif dari sisi teknologi dan digitalisasi. Dengan semangat menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual, BSI bahkan baru saja meluncurkan SuperApp bernama BYOND, yang sesuai tagline-nya #SemuaJadiMudah, menjadikan semua urusan jadi mudah,” bebernya.
Hery menjelaskan, sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual, BYOND by BSI menghadirkan fitur-fitur canggih yang akan melampaui ekspektasi penggunanya. BYOND menjadikan BSI sebagai pengubah permainan (game changer) dalam industri perbankan.
Di antara beberapa fitur unggulan mencakup proses pendaftaran yang mudah dan aman, solusi keuangan komprehensif, fitur sosial dan spiritual yang lebih luas, serta ekosistem gaya hidup.
Baca juga : Amar Bank Hadirkan Embedded Banking, Apa Saja Layanannya?
“BYOND by BSI tidak berhenti pada apa yang telah ada. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan digital yang lebih inovatif di masa depan,” teranya
Ke depan, BYOND by BSI akan menambahkan fitur baru, dengan prioritas pada pengembangan fitur investasi dan lifestyle sebagai komitmen untuk terus memberikan pengalaman yang lebih baik dan kian lengkap bagi nasabah setiap saat.
Berkat tangan dinginnya pula, Hery Gunardi memperoleh penghargaan The Best Industry Marketing Champion 2024 – Commercial Banking Sector dalam 19th MarkPlus Conference 2025.
Penghargaan ini didapat tidak lepas dari tangan dingin Hery dalam membawa BSI tetap bertumbuh secara berkelanjutan sepanjang 2024. Hal ini, terlihat dari rapor biru kinera perusahaan.
Hingga kuartal III 2024, aset BSI tumbuh 15,91 persen year on year (yoy) menjadi Rp371 triliun dari Rp320 triliun pada kuartal III 2023. Pada saat yang sama, laba bersih naik 21,60 persen yoy menjadi Rp5,11 triliun.
Pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 15,28 persen yoy menjadi Rp267 triliun, dengan komposisi sebanyak 54,57 persen merupakan segmen konsumer, 27,83 persen segmen wholesale, dan 17,6 persen segmen ritel.
Total DPK juga meningkat 14,92 persen yoy menjadi Rp301,22 triliun, didominasi oleh produk tabungan sebesar Rp130,18 triliun yang tumbuh 13,40 persen. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) mengungkapkan sejumlah rencana strategis dalam penguatan… Read More
Jakarta - Kehadiran layanan digital perbankan atau super apps telah mengubah lanskap industri keuangan. Kini, super… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk terus mendorong pemerintah daerah, terutama di… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menyalurkan fasilitas kredit modal kerja ekspor… Read More
Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP), atau Indonesia AirAsia, menyiapkan 554 ribu kursi penerbangan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mencabut izin usaha PT BPR Pakan Rabaa Solok… Read More