Keuangan

Tampil Pertama Kali di Publik, Ogi Prastomiyono Sampaikan 3 Layer yang Akan jadi Perhatian OJK

Jakarta – Ogi Prastomiyono, yang baru saja dilantik sebagai Anggota Dewan Komisioner dan Kepala Eksekutif Pengawasan IKNB Otoritas Jasa keuangan (OJK) pada 20 Juli 2022 lalu dan hari ini Kamis, 28 Juli 2022 pertama kali tampil dihadapan publik sebagai keynote speech dalam acara Non-Bank Financial Forum yang digelar Infobank bersama APPI dan AAUI.

Dengan mengambil tema Membangun Industri Keuangan Non Bank Yang Sehat: “Tata Kelola dan Risk Management Sektor Pembiayaan dan Asuransi di Tengah Ancaman Inflasi” Ogi menyampaikan beberapa hal menyangkut pengembangan IKNB yang lebih sehat dan kuat dengan menerapkan 3 layer.

“Penguatan terhadap industri keuangan non bank akan menjadi perhatian dan fokus bagi OJK dengan penerapan 3 layer,” ucap Ogi di Jakarta, 28 Juli 2022.

Layer yang pertama adalah peran dari internal lembaga jasa keuangan itu sendiri untuk melakukan penguatan khususnya dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG). Pelaksanaan prinsip GCG setidaknya diwujudkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi dan komisaris pelaksanaan tugas satuan kerja yang menjalankan pengendalian penerapan fungsi kepatuhan, manajemen risiko, serta kebijakan demokrasi transparansi kondisi keuangan perusahaan.

Kemudian yang kedua, peran dari lembaga profesi penunjang, termasuk asosiasi industri dan profesi seperti PAI yang terkait dengan aktuaria, AAMAI  yang terkait dengan tenaga ahli asuransi, IAPI yang berkaitan dengan kantor akuntan publik. Sehingga mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan standar yang berlaku.

Layer ketiga, Ogi menyampaikan bahwa OJK sebagai regulator dan juga pengawas akan mereview kembali regulasi terkait dengan pengaturan dan pengawasan khususnya di perasuransian, serta pembiayaan supaya ke depannya akan lebih efektif sesuai dengan practices di profesi masing-masing secara global.

“Di OJK kami akan melakukan penguatan tim yang memisahkan bagaimana pengelolaan terhadap lembaga jasa keuangan non bank yang bermasalah, jadi kita pisahkan antara yang bermasalah kemudian yang normal kita pisahkan timnya dan ini ada penguatan masing-masing penyelesaian solusi untuk perusahaan-perusahaan yang bermasalah,” tambah Ogi. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BTN-PPATK Renovasi Rumah Rakyat

Poin Penting BTN–PPATK kolaborasi TJSL Bedah Rumah bertajuk “Rumah Bersih, Keuangan Bersih” untuk menghadirkan hunian… Read More

10 hours ago

Jaringan PRIMA Perkuat Akseptasi Cross-border QR Payment di Malaysia

Poin Penting Jaringan PRIMA mendorong integrasi QRIS–DuitNow melalui forum lintas negara bersama BCA, BRI, PayNet,… Read More

11 hours ago

BRI Jamin Relaksasi KUR Korban Bencana Sumatra Tak Pengaruhi Kinerja Keuangan

Poin Penting Restrukturisasi KUR bagi debitur terdampak banjir dan longsor di Sumatera dipastikan tidak berpengaruh… Read More

11 hours ago

Saham BBRI Ngegas Usai Rombak Jajaran Direksi

Poin Penting Saham BBRI menguat 1,63 persen ke level Rp3.750 per saham pada 17 Desember… Read More

11 hours ago

Superbank (SUPA) Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia, Jadi IPO Terbesar di Sektor Bank Digital

Poin Penting Superbank resmi melantai di BEI dengan harga IPO Rp635 per saham, menghimpun dana… Read More

12 hours ago

AFTECH dan BSSN Berkolaborasi Perkuat Standar Keamanan Fintech

Poin Penting AFTECH dan BSSN meneken Nota Kesepahaman untuk memperkuat ketahanan dan kapasitas keamanan siber… Read More

13 hours ago