Categories: Moneter dan Fiskal

Tambahan Utang Pemerintah Naik 50,9%

Jakarta–Kementerian Keuangan mencatat pembiayaan utang pada 2015 mencapai Rp382,3 triliun ekuivalen dengan USD27,6 miliar. Tambahan utang neto itu tumbuh 50,9% dibanding tambahan utang neto tahun 2014 yang sebesar Rp253,2 triliun.

Kementerian Keuangan beralasan, pertumbuhan utang itu sejalan dengan peningkatan di berbagai pos belanja infrastruktur antara lain pertumbuhan belanja modal Kementerian/Lembaga (K/L) 45%, pertumbuhan DAK 71,9%, pertumbuhan PMN 1200% dan alokasi baru Dana Desa.

Berdasarkan laporan realisasi sementara sampai akhir 2015, total realisasi belanja negara sebesar Rp1.810 triliun dipergunakan untuk belanja K/L sebesar Rp724,3 triliun. Belanja Non K/L sebesar Rp462,7 triliun, transfer ke daerah dan dana dese Rp623 triliun. Selain itu terdapat pengeluaran pembiayaan untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp70,4 triliun. Realisasi belanja negara dan pengeluaran PMN itu selain dibiayai dengan pembiayaan utang Rp382,3 triliun juga dibiayai dengan pendapatan negara Rp1.491,5 triliun.

Dalam pernyataan tertulis, hari ini Jumat 8 Januari 2015, Kementerian Keuangan menyatakan Pemerintah tetap menjaga risiko utang 2015 tetap terkendali. Tercermin dari indikator risiko utang antara lain rata-rata jatuh tempo utang yang cukup panjang yaitu 9,7 tahun, merupakan jangka waktu yang sangat aman. Porsi utang dalam mata uang Rupiah meningkat hingga mencapai 56,2% dari total utang sehingga menurunkan risiko terhadap perubahan kurs. Porsi utang dengan tingkat bunga teta (fixed rate) sebesar 86,2% dari total utang, sehingga relatif aman terhadap perubahan tingkat bunga global. (*) Ria Martati

Paulus Yoga

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

8 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

8 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

9 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

10 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

11 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

11 hours ago