Jakarta–PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) mengaku tengah mengkaji melakukan rights issue, atau penawaran umum terbatas saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk mendapatkan dana segar di tahun ini.
Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan mengatakan, tambahan dana segar dari rights issue ini, untuk meningkatkan modal Bank BJB yang saat ini masih masuk di kelompok Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) III, atau bank umum dengan modal inti Rp5 triliun sampai dengan kurang dari Rp30 triliun.
Dengan tambahan dana dari rights issue ini, maka ekspansi bisnis Bank BJB akan semakin luas di 2016. Selain itu, memungkinkan perseroan untuk bisa naik kelas menuju kelompok Bank BUKU IV. Namun, menurut Irfan, rencana rights issue masih dalam tahap pengkajian. Jika memang memungkinkan maka bisa dijalankan ditahun ini.
“Itu (rights issue) masih kita kaji. Kapan masuk, kalau tahun ini memungkinkan, kami akan lakukan,” ujar Irfan di Jakarta, Rabu malam, 15 Juni 2016.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa memberikan pernyataan berapa besar tambahan modal dari dana segar yang dihasilkan lewat right issue tersebut. Sebagaimana diketahui, per akhir Desember 2015 total modal Bank BJB sebesar Rp6,74 triliun atau meningkat 17,2% jika dibandingkan pada akhir 2014.
“Ini sedang kita sedang perhitungkan berapa penambahan modalnya. Nanti kita akan umumkan,” tukas Irfan. (*)
Jakarta - Allianz Life Indonesia dan Allianz Utama Indonesia meraih sertifikasi terkait keamanan data pribadi,… Read More
Jakarta – Kegiatan operasional Bank Indonesia ditiadakan pada hari Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Rabu, 27… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) sebagai brand ritel yang dikenal dengan MR.… Read More
Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi wondr by BNI… Read More
Jakarta - Meski masuk jajaran negara G-20 atau negara dengan ekonomi terbesar, Indonesia rupanya masih… Read More