Nasional

Tak Hanya Nikel, Hilirisasi Tembaga Bikin Penerimaan Negara Melejit

Jakarta – Pemerintah telah merampungkan peta jalan (road map) Hilirisasi Investasi Strategis hingga 2040 yang memprioritaskan 21 komoditas dari delapan sektor, tak hanya nikel dan bauksit.

Ketua Umum (Ketum) Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau mengatakan, Indonesia memiliki potensi menghilirisasi komoditas selain nikel di sektor pertambangan, yakni katoda tembaga di 2025.

Hal ini seiring dengan peresmian smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (23/9/2024).

“Tembaga kita saat ini menguasai 3–4 persen market share di dunia, bahkan kalau (perusahaan) yang lain jalan, kita bisa punya market share sekitar 7-10 persen di dunia. Kita punya kemampuan untuk mengontrol produk tembaga atau hilirisasi tembaga,” katanya, dikutip Kamis, 26 September 2024.

Baca juga : Hilirisasi Ala Jokowi, Naikkan PDB USD235,9 Miliar dan Ekspor USD857 Miliar

Sebelumnya, Jokowi menyebut produksi katoda tembaga perdana dari fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga milik PT Freeport Indonesia mampu memberikan penerimaan negara hingga Rp80 miliar.

“Hitung-hitungan saya, penerimaan negara masuk kira-kira Rp80 triliun dari PT Freeport Indonesia. Baik berupa deviden, royalti, PPh badan, PPh karyawan, pajak untuk daerah, bea keluar, pajak ekspor semuanya kira-kira angkanya seperti itu. Ini angka yang sangat besar sekali,” jelasnya.

Jokowi mengatakan, keberadaan smelter ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mengolah sumber daya alamnya sendiri dan mengurangi ekspor bahan mentah. 

Baca juga : ISEI Sarankan Pemerintah Lakukan Hilirisasi Pangan, Ini Poin Pentingnya

Dengan smelter ini, kata dia, PT Freeport Indonesia mampu memurnikan 1,7 juta ton konsentrat tembaga dari Papua.

“Jumlah yang tidak kecil,” ucapnya.

Selain itu, smelter ini juga diharapkan dapat memberikan dampak besar pada sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air. Jokowi menambahkan, smelter ini akan mendorong pertumbuhan industri turunan tembaga di sekitar wilayah Gresik. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Diduga Sebar Data Debitur, Komdigi Minta Google Hapus 8 Aplikasi “Mata Elang”

Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More

6 hours ago

Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bagikan Dividen Interim Rp23,25 Miliar, Catat Tanggalnya!

Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More

15 hours ago

Transfer ke Daerah Capai Rp795,6 T hingga November 2025, Turun 0,3 Persen

Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More

15 hours ago

RUPSLB Geoprima Solusi (GPSO) Setujui Susunan Baru Direksi, Komisaris, dan Remunerasi

Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More

16 hours ago

Sepak Terjang Zulkifli Zaini yang Diangkat Jadi Komut Bank Mandiri

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More

16 hours ago

RUPSLB Bank Mandiri Rombak Komisaris, Ini Susunan Lengkapnya

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More

17 hours ago