Jakarta – Fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) saat ini semakin diminati oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya, karena dinilai dapat memberikan pinjaman secara cepat.
Namun, lambat laun pinjol tersebut juga digunakan untuk mendukung sektor produktif seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memenuhi permodalan operasional bisnisnya.
Salah satu yang menggunakan pinjol sebagai penyokong bisnisnya adalah Karen Komala, Pemilik Kedai Mie Arunika dan Porky Hong yang terletak di kawasan PIK 2 dan Kelapa Gading, di mana ia mendapatkan pinjaman pembiayaan dari pinjol PT Harapan Fintech Indonesia atau Klik Kami.
Baca juga: Kehadiran Roadmap Pinjol Bikin UMKM Kelas Bawah Lebih Bankable
Ia menuturkan bahwa pinjaman yang didapatkan pada pertama kali mengajukan pinjaman adalah sebanyak Rp6 juta dengan tenor 120 hari dan secara bertahap limit pinjamannya mampu mencapai Rp16 juta, sejak melakukan pinjaman pada tahun 2022.
“Klik Kami salah satu fintech pinjaman online yang saya percaya juga sih, saya percaya banget, servicenya bagus, pendanaan awal dulu Rp6 juta sekarang jadi Rp16 juta secara bertahap,” ucap Karen saat ditemui media di Jakarta, 20 November 2023.
Kemudian, berkat adanya pinjaman tersebut, bisnis Karen yang telah didirikan sejak tahun 2022 dan 2023 itu mengalami peningkatan omset hingga lebih dari 50 persen. “Ada sih kenaikan signifikan, naik sekitar di atas 50 persen,” imbuhnya.
Adapun, Adik Firdaus sebagai pemilik Barbershop Gedong 1 juga merasakan hal yang sama, ketika ia melakukan pinjaman pada PT Fintek Digital Indonesia atau Kredito sejak tahun 2022 hingga saat ini, di mana dirinya mendapatkan pinjaman awal sebesar Rp4 juta dan telah mencapai Rp18 juta sebagai limit pinjaman tertinggi.
Adik menjelaskan bahwa, limit pinjaman tertinggi yang didapatkan oleh dirinya tersebut, karena memiliki rekam jejak pengembalian dana yang baik, sehingga Kredito terus meningkatkan limit pinjamannya.
“Dari awal Rp4 juta sekarang udah Rp18 juta, karena memang tergantung track record, kalau bagus ada penambahan limit kreditnya,” ujar Adik.
Ia merinci bahwa pinjaman dari Kredito tersebut biasanya digunakan untuk membeli peralatan-peralatan mesin pemotong rambut yang biasanya harus dibeli secepatnya dengan kisaran harga Rp1,5 hingga 2 juta dengan tenor paling lama dua bulan karena memiliki bunga yang lebih kecil dibandingkan tenor yang lebih panjang.
Baca juga: Lagi, Satgas Blokir 173 Pinjol Ilegal dan 129 Pinpri, Ini Rinciannya
“Setelah pakai fintech, lumayan sih Rp1-2 juta peningkatannya, karena kalau sampai mesinnya mogok juga kan sebenarnya juga makin menurun (pendapatan), makanya kita beli peralatan ini untuk menunjang kinerja juga,” tambahnya.
Di sisi lain, Direktur Kredito, Daniel Soelistyo, menyatakan bahwa saat ini, Kredito terus melakukan riset serta pengembangan produk dan model bisnis untuk memfasilitasi kebutuhan finansial UMKM, dengan menawarkan kemudahan akses melalui teknologi dan meningkatkan peluang pendanaan dengan program kredit yang sesuai dengan kebutuhan.
“Kredito berupaya meningkatkan inklusi keuangan di kalangan UMKM melalui penyediaan produk-produk pendanaan, dan juga senantiasa melakukan berbagai program literasi keuangan untuk mendukung pemahaman UMKM dan masyarakat luas tentang manfaat pendanaan digital oleh fintech,” kata Daniel dalam kesempatan terpisah. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More