Prajogo Pangestu, pengusaha di bidang petrokimia, pertambangan, dan energi terbarukan ini menjadi orang paling tajir di RI (foto: istimewa)
Jakarta – Prajogo Pangestu, pengusaha di bidang petrokimia, pertambangan, dan energi terbarukan, masih ‘betah’ bercokol sebagai orang paling tajir di Indonesia.
Meskipun kekayaannya sempat menyusut, pemilik PT Barito Pacific Timber ini tetap melampaui nama-nama miliarder besar yang pernah menyandang predikat orang terkaya di Indonesia, seperti raja batu bara Low Tuck Kwong dan pemilik kerajaan bisnis Djarum, Hartono bersaudara.
Dinukil laman Forbes.com, Kamis, 6 Maret 2025, harta kekayaan Prajogo tembus USD31,3 miliar atau setara Rp514 triliun (kurs Rp16.431). Angka ini naik 3,5 persen atau sekitar USD1,1 miliar.
Adapun di tingkat global, Prajogo kini menempati peringkat ke-58 orang terkaya di dunia, turun dari sebelumnya yang berada di posisi ke-50.
Baca juga: Daftar Orang Tajir di Indonesia Terbaru versi Forbes, Siapa Paling Kaya?
Menariknya, kekayaan Prajogo kini melampaui sejumlah miliarder dunia, termasuk Melinda French Gates, filantropis dan mantan istri pendiri Microsoft, Bill Gates. Saat ini, Melinda memiliki kekayaan USD30,2 miliar atau sekitar Rp496 triliun.
Selain itu, Prajogo juga berhasil melewati miliarder asal Tiongkok, Jack Ma. Saat ini, pendiri Alibaba tersebut berada di posisi ke-69 orang terkaya di dunia dengan total kekayaan USD28,6 miliar atau setara Rp469 triliun. Kekayaannya naik 3,63 persen atau USD1 miliar.
Sebagai orang paling tajir di Indonesia, Prajogo terus memperbesar asetnya dengan menambah kepemilikan saham di PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Infobanknews mencatat, pada 25 Februari 2025, manajemen BREN melaporkan bahwa Prajogo membeli 1,5 juta lembar saham di harga rata-rata Rp6.272 per lembar. Total nilai transaksi ini mencapai Rp9,40 miliar.
Baca juga: Prajogo Pangestu Borong 1,5 Juta Saham BREN, Rogoh Kocek Rp9,40 Miliar
Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham Prajogo di BREN meningkat dari 130.889.700 lembar saham menjadi 132.389.700 lembar saham, atau setara dengan 0,09896 persen saham.
Teranyar, konglomerat asal Sambas, Kalimantan ini kembali memborong 1,3 juta lembar saham BREN pada 4 Maret 2025, dengan harga rata-rata Rp6.077 per saham. Untuk transaksi ini, ia menggelontorkan dana Rp7,9 miliar, semakin memperkuat kepemilikannya di perusahaan tersebut. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More