Teknologi

Tahun Politik Marak Pembobolan Data, BSSN Bakal Perketat Keamanan Siber

Jakarta – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah di depan mata. Namun, tahun politik erat dengan yang namanya serangan siber berupa hoaks, pembobolan data, dan lain sebagainya. Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) Ariandi Putra berujar bahwa pihaknya berusaha sebaik mungkin mencegah serangan-serangan seperti ini.

“BSSN sudah membentuk satgas pemilu yang sudah bekerja dari awal tahun. Apa tugasnya? Kita melakukan menjaga keamanan siber dan sandi dalam berbagai bentuk,” tutur Ariandi di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023.

Salah satu yang dilakukan BSSN adalah IT security assessment yang dilakukan kepada sejumlah stakeholder seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan pihak lain yang terlibat langsung. BSSN akan mengamankan pemilu dari sistem elektronik.

Baca juga: BI: Serangan Siber Berdampak Turunkan Kepercayaan Publik pada Sistem Keuangan

“Selain itu, BSSN juga melihat dan memetakan National Security Operations Center (NSOC) kita untuk melihat anomali dan kerentanan baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang ada di sistem elektronik. BSSN memberi assessment dan asistensi penanganan baik saat insiden maupun dalam mencegah insiden terkait,” kata Ariandi.

Lebih dari itu, Ariandi mengungkapkan, bahwa BSSN juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dalam mencegah adanya hoaks maupun miss informasi dalam kontestasi Pemilu.

Sementara itu, Ariandi tidak memungkiri adanya potensi kebocoran data kala Pemilu berlangsung. Dengan demikian, dirinya menjelaskan bahwa sudah ada pencegahan atau mitigasi dini agar peristiwa tidak mengenakan ini tidak terjadi.

“Kita mengadakan kerja sama dengan berbagai stakeholder dalam rangka meminimalisir adanya kemungkinan kebocoran data serta menguatkan sistem elektronik yang dimiliki, salah satunya oleh KPU,” tutur Ariandi.

Baca juga: Cegah Kebocoran Data dari Fintech, Begini Langkah BSSN

Ariandi juga mengatakan bahwa BSSN tidak hanya memantau serangan siber yang bersifat teknis macam phishing, ransomware, dan SQL injection, melainkan juga serangan siber sosial macam manipulasi sampai misinformasi.

“Kita melihat dan memonitoring melalui direktorat pengendalian informasi bagaimana eskalasi pemberitaan yang mungkin sifatnya misinformasi, malinformasi, disinformasi, maupun informasi hoaks,” jelasnya.

Di sini, Ariandi berharap bahwa usaha BSSN dan stakeholder lain dalam menjaga keamanan siber bisa mewujudkan Pemilu yang damai, aman, dan berjalan dengan baik. (*) Adrianto Sukarso

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

10 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

12 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

12 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

14 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

19 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

21 hours ago