Jakarta — Tahun politik 2019 ini nampaknya akan menjadi penantian panjang bagi para pelaku bisnis dan invetor. Bagaimana tidak, para pelaku bisnis dan usaha terlihat akan menahan aksi usahanya sepanjang waktu lamanya kampanye di tahun pemilihan umum (Pemilu).
Tercatat, masa kampanye pemilu dari Pemilihan Legislatif hingga Pemilihan Presiden berlangsung mulai 23 September 2018 sampai 13 April 2019.
“Memang kita selalu akan melihat kaitan ekonomi dengan politik di tahun pemilu . Akan ada pertanyaan sebab berbeda dengan pemilu sebelumnya, iklim investasi terlihat wait see lebih lama. Dan ini kampanye terlama dalam pemilu kita yaitu 6 bulan wait and see,” kata Executive Director Charta Politika Yunarto Wijaya di Jakarta, Kamis 17 Januari 2019.
Walau begitu, pihaknya melihat bahwa kondisi politik Indonesia saat ini masih cukup stabil menjelang Pilpres dan Pileg serentak di bulan April 2019 nanti. Walaupun tidak ada korelasi Iangsung antara peristiwa politik dengan performa ekonomi, namun dirinya menilai tetap ada beberapa hal yang perlu dicermati oleh para investor.
“Pasalnya perubahan struktur pemerintahan dapat berdampak pada kebijakan-kebijakan ekonomi sebuah negara. Tapi saya percaya pesta demokrasi di tahun ini tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi ekonomi di tanah air,” kata Yunarto. (*)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More