Amanah Githa; Asuransi Syariah. (Foto: Erman)
Jakarta–Asosisasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatat pertumbuhan aset dan juga premi di tahun 2015 adalah 20%. Meski begitu, sampai tahun lalu, aset asuransi syariah dibandingkan dengan pangsa asuransi nasional masih di bawah lima persen.
Sekjen AASI Tati Febriyanti menyebut bahwa sampai bulan Desember 2015 lalu, aset asuransi syariah nasional mencatat pertumbuhan sebesar 15-20%. Begitu juga dengan pertumbuhan dengan premi.
“Sesuai target OJK, pangsa pasar asuransi syariah di tahun 2015 sudah mencapai target yaitu di atas lima persen. Sedangkan aset masih di bawah lima persen,” sebut Tati dalam pertemuan dengan OJK, Senin, 1 Februari 2016.
Di tahun 2016 ini, Tati optimis bahwa pertumbuhan asuransi syariah akan lebih baik dibandingkan dengan tahun ini. Salah satu alasannya adalah tumbuhnya perbankan syariah dan juga multifinance syariah.
“Juga edukasi kepada masyarakat dan fokus asuransi syariah di ranah asuransi mikro,” tambahnya.
Di tempat sama, Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Nonbank OJK Firdaus Djaelani menyebut, dibandingkan dengan industri asuransi konvensional, industri asuransi syariah masih bisa tumbuh signifikan mencapai 20%.
“Namun, jika dilihat dari market share, total aset dan sebagainya kontribusinya masih sekitar lima persen,” jelasnya. (*) Gina Maftuhah
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More