Keuangan

Tahun ini Home Credit Bidik Pembiayaan Rp14 Triliun

Jakarta – PT Home Credit Indonesia memasang target pembiayaan sebesar Rp14 triliun sepanjang 2019. Perusahaan pembiayaan multiguna ini optimis target tersebut tercapai bercermin pada raihan kinerja gemilang pada 2018.

Tahun lalu, Home Credit Indonesia menyalurkan pembiayaan sebesar Rp9,5 triliun, angka itu melonjak 50,79% dibandingkan raihan tahun 2017 yang sebesar Rp6,3 triliun. Dari sisi kualitas, Home Credit mampu menjaga angka rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) di level 0,75%.

Sepanjang tahun 2018, Home Credit memang terbilang ekspansif. Titik distribusinya bertambah dari 11.400 menjadi 18.000 titik. Jumlah nasabah baru yang didapat tahun lalu pun mencapai lebih dari 2 juta orang. Jumlah karyawan pun terus bertambah seiring ekspansi bisnis menjadi 11 ribu orang.

Baca juga: Jaga NPL, Ini Strategi Home Credit

Pencapaian 2018 membawa Home Credit Indonesia meraih profit untuk pertamakalinya sejak beroperasi pada 2013 lalu. CEO Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler mengungkapkan, perusahaan memang memilih berinvestasi di awal untuk membangun skala bisnis yang lebih besar. Home Credit berinvestasi di bidang teknologi dan titik distribusi, baru setelah itu menargetkan profit.

Saat ini, lanjut pria yang disapa Jarda tersebut, layanan Home Credit Indonesia sudah mencakup 141 kota di Indonesia. Hampir semua provinsi sudah dijangkau, kecuali Papua. Tahun ini, Home Credit Indonesia menargetkan bisa menggarap pasar di Provinsi Papua.

Home Credit juga akan semakin fokus mengembangkan layanan pembiayaan online. Peluang bermitra dengan beberapa perusahaan e-commerce pun terus dijajaki. Selain itu, guna mendukung kinerja, bermacam pembenahan terus dilakukan. Di antaranya adalah memangkas decision time di mana aplikasi nasabah akan diputuskan diterima atau tidak hanya dalam waktu 3 menit.

“Dulu saat pertama masuk Indonesia, waktu persetujuan sekitar 1 jam. Kemudian direduksi menjadi 30 menit. Sekarang ini hanya 3 menit saja. Bahkan, waktu rata-rata dari nasabah men-submit data hanya sekitar 1,6 menit sudah ada keputusan pembiayaannya diterima atau tidak,” jelas Jarda di Jakarta, Senin 14 Januari 2018. Kata Jarda, pihaknya akan terus mengoptimalkan aplikasi mobile untuk memberikan pelayanan terbaik pada nasabah. (Ari A)

 

Risca Vilana

Recent Posts

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

16 mins ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

36 mins ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

37 mins ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

1 hour ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

1 hour ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

2 hours ago