Perbankan

Tahun 2025 Diprediksi Bakal Menantang, BPR Intidana Targetkan Kredit Tumbuh 15 Persen

Jakarta – Tahun 2024 menjadi masa yang penuh tantangan bagi industri perbankan, termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Salah satu hambatan utama adalah penghapusan kebijakan restrukturisasi kredit yang sebelumnya diberlakukan selama pandemi COVID-19.

Eddy S. Hertanto, Direktur Bisnis PT BPR Intidana Sukses Makmur, mengakui bahwa meskipun status darurat COVID-19 telah dicabut pada akhir 2023, dampak pandemi masih sangat terasa, termasuk bagi BPR.

“Tantangan kami di 2024 itu adalah kebijakan restrukturisasi kredit dicabut. Setelah itu, kami semua berbenah. Dampak dari COVID-19 itu luar biasa. Bank besar saja terpengaruh, apalagi BPR,” terang Eddy di sela-sela peresmian kantor cabang baru BPR Intidana, Rabu, 15 Januari 2025.

Baca juga: BPR Intidana Buka Kantor Cabang Baru di Kebayoran

Penghapusan kebijakan ini menyebabkan portofolio kredit BPR Intidana tidak tumbuh, bahkan mengalami penurunan pada 2024. Eddy menyebut bahwa pihaknya berhasil menyalurkan kredit sekitar Rp200 miliar hingga akhir tahun tersebut, namun sebagian besar merupakan pelunasan kredit lama, bukan penyaluran kredit baru.

Fokus pada Penyelesaian Kredit Bermasalah

Kredit macet juga meningkat sepanjang 2024, meskipun Eddy tidak mengungkapkan angka pastinya. Pada 2025, BPR Intidana memprioritaskan penyelesaian aset-aset dan kualitas kredit yang bermasalah akibat pandemi.

“Target utama kami adalah menyelesaikan aset-aset atau kualitas kredit yang bermasalah. Kami akan fokus menyelesaikan kualitas kredit kita supaya bisa bagus. Kami juga akan maintain portofolio supaya sehat,” katanya.

Target Pertumbuhan Kredit 2025

Eddy memaparkan bahwa BPR Intidana menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 15 persen pada 2025. Angka ini dinilai lebih konservatif dibandingkan rata-rata target pertumbuhan BPR lainnya, yang biasanya berada di atas 20 persen. Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan potensi tantangan di tahun tersebut.

Baca juga: Jurus BPR Intidana Tekan Kenaikan NPL hingga Akhir 2024

Selain itu, pada 2025 ini, Eddy menjelaskan target pertumbuhan kredit BPR Intidana di kisaran 15 persen dari tahun sebelumnya. Angka tersebut, menurutnya, lebih konservatif dari target pertumbuhan BPR pada umumnya, yang biasanya bisa berada di atas 20 persen.

Target tersebut dicanangkan, berkaca dari tantangan yang berpotensi mereka hadapi pada 2025 ini. Dan untuk mencapai target tersebut, BPR Intidana akan lebih prudent dan selektif dalam memilih portofolio baru.

“Kami akan secara prudent, secara hati-hati, dan secara selektif, tetap mencari portofolio baru. Istilahnya, kami nggak jor-joran lagi. Iya. Kami akan secara berhati-hati,memilih calon debitur yang bagus,” pungkasnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Yulian Saputra

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

12 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

18 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

19 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

20 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

21 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago