News Update

Tahan Pelemahan Rupiah, BI Punya Ruang Besar Naikkan Suku Bunga

JakartaBank Indonesia (BI) kembali menegaskan bahwa pihaknya memiliki ruang cukup besar untuk mengetatkan kebijakan moneternya melalui suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebagai respon menahan pelemahan rupiah yang semakin dalam.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, masih besarnya potensi tantangan dari kondisi global yang dapat berpotensi menganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah panjang, BI secara tegas akan mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter agar terciptanya stabilitas.

Tantangan global terutama siklus peningkatan suku bunga di AS, meningkatnya harga minyak dunia, serta menguatnya risiko geopolitik sebagai akibat meningkatnya tensi sengketa dagang AS-Tiongkok dan pembatalan kesepakatan nuklir AS-Iran, telah memicu menguatnya dolar AS terhadap seluruh mata uang dunia, termasuk rupiah.

“Dengan mempertimbangkan hal tersebut, BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan BI 7-day Reverse Repo Rate,” ujar Agus Marto dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat, 11 Mei 2018.

Baca juga: BI: Rupiah Sudah Diluar Fundamental Ekonomi RI

Menurutnya, respon kebijakan tersebut akan dijalankan secara konsisten dan pre-emptive untuk memastikan keberlangsungan stabilitas. Selain itu, BI juga akan konsisten mendorong berjalannya mekanisme pasar secara efektif dan efisien, sehingga ketersediaan likuiditas baik di pasar valas dan pasar uang tetap terjaga dengan baik.

Di sisi lain, koordinasi dengan Pemerintah juga diperkuat untuk memastikan terjaganya inflasi sesuai sasaran, memastikan berjalannya reformasi struktural secara efektif untuk memperkuat struktur neraca transaksi berjalan dan neraca modal, serta berbagai kebijakan struktural lainnya untuk meningkatkan daya saing perekonomian.

Asal tahu saja, pada perdagangan Rabu kemarin (9/5) nilai tukar rupiah ditutup melemah ke level Rp14.084 per dolar AS atau terdepresiasi 32 poin. Sementara pada pagi ini (11/5) laju nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp14.028 per dolar AS atau menguat 56 poin (0,40 persen). Rupiah diprediksi masih akan bergerak pada kisaran Rp14.000 per dolar AS. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

11 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

17 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

17 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

18 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

18 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

2 days ago