News Update

Tahan Guncang, Saham TUGU Masih Kuat di Level Rp3.250

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 80.58 poin atau 1,71% ke level 4,625.90 pada perdagangan Rabu, 15 April 2020. Indeks tercatat merosot seiring tumbangnya saham-saham di lantai bursa.

Berdasarkan data perdagangan hari ini, hampir seluruh sektoral saham di lantai bursa kompak melemah, dengan pelemahan terbesar dialami sektor aneka industri sebesar 2,59%, disusul saham sektor Infrastruktur, melemah 2,35%.

Pelemahan indeks seiring masih belum meredanya wabah Covid-19 di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Namun yang cukup unik, ketika banyak saham berjatuhan, saham Tugu Insurance hingga saat ini masib konsisten bertahan atau belum terguncang.

Hari ini saja saham berkode emiten TUGU itu masih bertahan di level Rp3.250 atau stagnan dibanding harga penutupan perdagangan kemarin.

Padahal, sejak munculnya kasus COVID-19 di Indonesia saham emiten anak BUMN ini berada di kisaran Rp3.400. Artinya, sejak kasus tersebut muncul, saham TUGU hanya berkurang sekitar 4,4%.

Terlepas dari kasus positif Covid-19 yang telah menghantam stabilitas ekonomi global hingga bursa saham, pihak Tugu Insurance sendiri sempat mengungkapkan pandemi ini belum terlalu berpengaruh pada aspek stabilitas keuangan perusahaan.

Anak perusahaan PT. Pertamina (Persero) ini bahkan tetap memastikan kualitas pelayanan kepada nasabah maupun mitra usaha tetap berlangsung baik selama 24H/7D melalui hotline call center TIA 1500-458.

Sebagai informasi, Tugu Insurance menyediakan berbagai produk asuransi baik bagi korporasi hingga ritel. Produk asuransi korporasi ini tersedia bagi sektor-sektor seperti migas, non-energi hingga penerbangan dan satelit. Sedangkan di sektor ritel, terdapat asuransi kendaraan bermotor t-drive dan t-ride hingga asuransi patah tulang t-fracture. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

35 mins ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

45 mins ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

2 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago