Jakarta – PT Syailendra Capital selaku perusahaan manajer investasi, dalam waktu dekat akan mengeluarkan produk baru yang berbeda dengan reksadana yang ada. Produk tersebut adalah reksadana indeks yang akan diluncurkan April ini.
Chief Marketing Officer Syailendra Capital, Hanugama menjelaskan, “Syailendra memastikan produk andalan yang akan diluncurkan waktu dekat akan berbeda dengan yang ada, dan saat ini sedang proses pengajuan izin ke OJK untuk persetujuan peluncurannya. Reksadana yang dimaksud adalah reksadana indeks”, ujarnya di Jakarta, Kamis, 19 April 2018
Syailendra akan meluncurkan reksadana indeks berbasis MSCI Value Index. MSCI Ltd sendiri merupakan market leader dalam jasa penyediaan indeks. Perusahaan ini sudah memiliki pengalaman 40 tahun dalam pengukuran kinerja portofolio dan resiko dengan ditunjang oleh 2600 profesional yang tersebar secara global.
“Menurunnya jumlah reksadana saham yang outperform dari indeks menjadi latar belakang Syailendra meluncurkan produk ini. Dan ini akan menjadi produk andalan yang rencana dikuncurkan tahun ini bila kami mendapat persetujuan peluncuran produk dari OJK dalam waktu dekat ini”, ungkap Hanugama.
Baca juga: Syailendra Capital Bidik AUM 2018 Capai Rp23 Triliun
Menurut Hanugama, dalam strategi aktifnya, reksadana ini akan menekankan 3 faktor perhitungan fundamental yaitu rasio P/E (price earnings ratio) dan P/B (price to book ratio) serta Dividend Yield yang tinggi sesuai dengan prinsip value investing.
“Ketiga faktor berfokus pada proses identifikasi aset yang undervalued, artinya harga saham berada jauh dibawah proyeksi penghasilan masa depan yang konserfatif”, tutup Hanugama.
Setelah membukukan kenaikan pertumbuhan dana kelolaan di 2017 menjadi Rp12,523.9 triliun atau tumbuh 87.7 persen, di tahun 2018 Syailendra optimis menargetkan pertumbuhan dana kelola perusahaan sebesar 80% atau menjadi Rp22,0 triliun – Rp23.0 triliun. Target pertumbuhan ini direncanakan akan dilakukan dengan cara memperluas distribusi jaringan pemasaran dan juga berinovasi dalam beberapa produk investasi baru.(Bagus)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More