Jakarta – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam telah membukukan kinerja keuangan untuk enam bulan pertama tahun 2024, dengan raihan laba periode berjalan sebesar Rp1,51 triliun.
Laba periode berjalan Antam tersebut mengalami penurunan 19,94 persen dari Rp1,88 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski begitu, Antam berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebanyak 7 persen atau sebesar Rp23,19 triliun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp21,66 triliun, dengan kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik sebesar 91 persen atau Rp21,12 triliun.
Segmen emas yang berkontribusi sebesar 81 persen terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan sebesar Rp18,83 triliun atau meningkat 42 persen dari capaian pada periode tahun 2023 sebesar Rp13,30 triliun.
Baca juga: Melonjak 291 Persen, Amman Mineral Cetak Laba Bersih USD479 Juta di Semester I 2024
Sementara itu, kontribusi penjualan segmen nikel atau produk feronikel dan bijih nikel pada semester I 2024 dengan proporsi 15 persen terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan mencapai Rp3,50 triliun.
Kemudian, Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, mengatakan bahwa, pengelolaan beban usaha yang efisien tercermin pada pengeluaran sebesar Rp1,47 triliun atau turun 23 persen dibandingkan periode tahun 2023 sebesar Rp1,51 triliun.
“Manajemen portfolio dan navigasi keuangan yang efektif telah mendorong peningkatan yang signifikan dalam penghasilan lain-lain sebesar 721 persen atau sebesar Rp1,12 triliun dari capaian semester I-2023 Rp136,11 miliar,” ucap Syarif dalam keterangan resmi di Jakarta, 29 Juli 2024.
Adapun, untuk nilai aset konsolidasian Antam tercatat sebesar Rp39,18 triliun atau meningkat 8 persen dari nilai aset pada semester I 2023 sebesar Rp36,37 triliun.
Baca juga: Negara Kantongi Rp7,1 Triliun dari Simbara Batu Bara
Dengan, nilai ekuitas konsolidasian Antam pada semester I 2024 sebesar Rp29,69 triliun, tumbuh 25 persen dari nilai ekuitas pada periode tahun sebelumnya sebesar Rp23,68 triliun dan total liabilitas Antam mencapai Rp9,49 triliun atau turun 25 persen dari Rp12,69 triliun.
Sedangkan, peningkatan saldo kas dan setara kas pada akhir periode semester I 2024 tercatat sebesar Rp8,75 triliun tumbuh 33 persen dari posisi pada akhir periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,58 triliun. Ini menunjukkan kesehatan likuiditas perusahaan yang solid, manajemen kas yang efektif, dan kapasitas untuk investasi. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More