Ekonomi dan Bisnis

Susul Grab, Uber Ikut PHK 200 Pekerja

Jakarta – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) terus membayangi bisnis penyedia jasa transportasi online. Terbaru, Uber Technologies mengumumkan pemangkasan terhadap 200 pekerja di divisi perekrutannya.

Dinukil Reuters, Kamis (22/6/2023), langkah PHK terhadap perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS) itu akan mempengaruhi sekitar 1% dari jumlah pekerja secara global yang berjumlah 32.700 orang.

Adapun Wall Street Journal menyebut, PHK karyawan Uber teranyar ini berdampak terhadap 35% dari tim perekrutan.

Sebelumnya, pada 2020 lalu, Uber telah lebih dahulu memberhentikan karyawannya sebesar 17% di awal pandemic Covid-19.

Pada Mei 2023, manajemen Uber mengatakan, pengurangan tenaga kerja dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja keuangannya dan memantapkan posisinya dalam persaingan pasar ride-share.

Baca juga: PHK Putaran Kedua Grab, 1.000 Karyawan jadi Korban

Di lain sisi, perusahaan juga menyatakan keyakinannya untuk mencapai profitabilitas pendapatan operasional pada akhir tahun ini.

PHK di Perusahaan Ride Sharing

PHK pada perusahaan ride share bukan hanya menimpa Uber. Baru-baru ini, raksasa ride-hailing asal Singapura, Grab Holdings akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.000 karyawan atau 11 persen dari total tenaga kerjanya. 

CEO Grab Anthony Tan mengatakan, PHK terbesar yang dilakukan setelah pandemi Covid-19 bukan jalan pintas menuju profitabilitas, melainkan langkah reorganisasi strategis perusahan untuk beradaptasi dengan lingkungan bisnis.

“Perubahan tidak pernah secepat ini. Teknologi seperti AI (kecerdasan buatan) generatif berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biaya modal telah meningkat, secara langsung berdampak pada lanskap persaingan,” kata Tan dalam memo tersebut.

Baca juga: LPS Ungkap Urgensi Premi Restrukturisasi Perbankan yang Berlaku di 2025

Untuk itu, pihaknya  harus menggabungkan skala prioritas perusahaan dengan eksekusi yang cepat dan kepemimpinan biaya, sehingga dapat menawarkan layanan yang lebih terjangkau secara berkelanjutan dan memperdalam penetrasi perusahaan. 

“Kami memberi tahu Anda setelah jam kerja untuk sebanyak mungkin lokasi kami, sehingga Anda memiliki ruang dan waktu untuk memproses berita ini secara pribadi,” tambahnya.

Tak ketinggalan, perusahaan transportasi Lyft juga mengumumkan pemangkasan terhadap 26 persen karyawannya pada April 2023.

Dalam sebuah memo, CEO Lyft David Risher berdalih pemangkasan itu dilakukan untuk membuat Lyft menjadi perusahaan yang lebih cepat dan lebih rata, di mana setiap orang lebih dekat dengan pengendara dan pengemudi. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

6 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

6 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

13 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

14 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

1 day ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

1 day ago