Ekonomi dan Bisnis

Susul China dan India, Pakistan Ikutan Beli Minyak Mentah ‘Murah’ Rusia

Jakarta – Untuk pertama kalinya, Pakistan membeli minyak mentah Rusia yang dijual murah karena disanksi negara-negara Barat akibat invasi ke Ukraina. Pada Senin (12/6/2023), kargo pertama sebanyak 750 ribu barrel telah berlabuh ke Pelabuhan Karachi.

Sebelumnya, Menteri Perminyakan Pakistan Musadik Malik mengatakan, impor minyak dari Rusia diperkirakan mencapai 100.000 barel per hari jika transaksi pertama berjalan lancar. “Pesanan kami sudah masuk, kami sudah menempatkannya,” kata Malik, melansir Reuters.

Harga minyak mentah yang didiskon menjadi lebih murah memberikan Pakistan kelonggaran karena negara satu ini tengah kekurangan dana dalam menghadapi krisis neraca pembayaran dan cadangan devisa yang sangat rendah.

Wakil Menteri Perminyakan Pakistan Musadiq Malik mengatakan, Islamabad (ibukota Pakistan) pada awalnya menandatangani perjanjian dengan Rusia untuk pembelian 100.000 ton minyak, yang seharusnya tiba dengan dua kapal. 

Kapal pertama dengan minyak mentah tiba di Karachi pada hari Minggu. Ukuran muatan kargonya tidak segera diketahui.

Ia tidak mengungkapkan rincian apapun tentang harga minyak Rusia, dan hanya mengatakan bahwa Pakistan akan mencoba memastikan impor yang stabil dengan harapan harga-harga bahan bakar akan turun di pom-pom bensin. 

“Jika kita mulai mendapatkan sepertiga dari minyak mentah kita dari Rusia, maka akan ada perbedaan harga yang besar dan dampaknya akan sampai ke kantong masyarakat,” kata Malik, dinukil VOA Indonesia.

Pemerintah Pakistan tengah bergulat dengan krisis ekonomi yang belum pernah terjadi setelah banjir dahsyat musim panas lalu, yang menewaskan lebih dari 1.700 orang dan menyebabkan kerugian sekitar $30 miliar. 

Di lain sisi, Moskow saat ini tengah kesulitan menghadapi sanksi-sanksi Barat karena invasi Ukraina, dan mengalihkan sebagian besar pasokannya ke India, China, dan negara-negara Asia lainnya dengan potongan harga setelah para pelanggan Barat menghindarinya sebagai tanggapan atas invasi. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

3 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

3 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

10 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

11 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

24 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

1 day ago