Jakarta – PT Surya Semesta Internusa Tbk, (SSIA) mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2023 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3,02 triliun, atau mengalami pertumbuhan sebesar 22,3 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,47 triliun.
VP Head of Investor Relation SSIA, Erlin Budiman dalam keterangannya yang dikutip Rabu, 8 November 2023 mengungkapkan, capaian pertumbuhan pendapatan perseroan tersebut salah satunya disebabkan oleh meningkatnya kinerja pendapatan perhotelan sebesar 76,7 persen menjadi Rp666,4 miliar.
Baca juga: Tiga Emiten Resmi Melantai di Bursa, Harga Sahamnya Kompak Naik
Perseroan saat ini memiliki sejumlah properti perhotelan, seperti Gran Melia Jakarta dan Melia Bali serta platform digital penyewaan properti inovatif, Travelio. Kontribusi terbesar berikutnya datang dari pendapatan bisnis properti dan konstruksi yang masing-masing meningkat sekitar 13 persen menjadi Rp413,8 miliar dan Rp1,99 triliun.
Dengan raihan ini, SSIA mencatatkan peningkatan laba kotor sebesar 39,5 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp771,7 miliar seiring peningkatan laba kotor sektor perhotelan. Sementara EBITDA juga tercatat meningkat sebesar 51,8 persen (YoY) di kuartal III-2023 menjadi Rp339,7 miliar.
Namun demikian, perseroan mencatat kerugian bersih konsolidasi sepanjang Januari-September 2023 sebesar Rp23,7 miliar, berbanding terbalik dari perolehan laba bersih sebesar Rp70,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh penurunan sebesar 41,4 persen (YoY) dalam segmen bisnis properti. Namun, jika dibandingkan dengan laba bersih pada sembilan bulan 2022 yang tidak termasuk divestasi bisnis pergudangan SSIA, laba bersih sembilan bulan pertama 2023 meningkat sekitar 82,7 persen dari -Rp137,0 miliar pada periode yang sama 2022.
Baca juga: Mengintip Prospek Industri Properti di Tengah Ketidakpastian Global
Sementara di sisi lain, Unit properti SSIA, yang terdiri dari pendapatan dari kawasan industri, biaya pemeliharaan, sewa komersial, dan hunian mencatatkan pendapatan tercatat sebesar Rp413,8 miliar sepanjang Januari-September 2023, atau meningkat 13 persen dari Rp366,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
PT Suryacipta Swadaya (SCS), bisnis utama Perseroan, melaporkan pendapatan sebesar Rp275,1 miliar atau mengalami penurunan sebesar 6,3 persen terutama disebabkan oleh menurunnya penjualan lahan sebesar 29,6 persen.
“Hingga saat ini, SCS melaporkan marketing sales lahan seluas 21,1 hektar senilai Rp394,4 miliar. SCS kini memiliki backlog seluas 20,6 hektar senilai Rp398,7 miliar,” jelasnya. (*)
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (18/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 18 November… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More
Jakarta - Additiv, perusahaan penyedia solusi keuangan digital, mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Syailendra Capital, salah… Read More
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More