Jakarta – Visa sebagai platfrom pembayaran digital di dunia, mengumumkan temuan utama tentang preferensi belanja konsumen Indonesia yang berubah signifikan sejak masa ‘new normal’. Menurut survei, satu dari dua konsumen Indonesia menganggap bahwa belanja online lebih aman dan murah dibandingkan dengan berbelanja di toko. Tren ini diperkuat oleh popularitas eCommerce yang tumbuh pesat.
Berdasarkan studi tersebut, e-Commerce menawarkan banyak fitur luar biasa yang memungkinkan konsumen berbelanja dengan nyaman dari rumah, yang beranjak penting seiring diterapkannya kebijakan pembatasan aktivitas sosial di tengah pandemi. Lima fitur e-commerce terpopuler yang diminati konsumen adalah pengiriman gratis sebesar 69%, voucher diskon sebesar 64%, kemudahan pembayaran sebesar 55%, respon cepat dari penjual sebesar 53%, dan kemampuan untuk melihat ulasan dari pelanggan lain sebesar 50%.
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur, Visa Indonesia, mengatakan, pandemi yang terjadi saat ini mengharuskan konsumen untuk berbelanja dengan cara yang berbeda dan memprioritaskan belanja online yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Studi kami menunjukkan bahwa banyak konsumen telah menganggap e-commerce sebagai surga dalam memenuhi kebutuhan esensial dan bahkan tersier mereka. E-commerce juga memungkinkan belanja minim kontak fisik dan transaksi yang lebih aman, yang telah menjadi perhatian utama pembeli di tengah masa sulit ini,” kata Riko melalumelalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 5 Febuari 2021.
Studi ini juga mengungkapkan kesadaran yang lebih besar terhadap produk lokal di mana pertimbangan harga dan manfaat menjadi perhatian utama konsumen. Lebih dari separuh konsumen Indonesia menganggap produk lokal lebih atraktif dari segi harga sebesar 68%, memiliki kualitas yang diinginkan sebesar 63%, dan menawarkan beragam diskon sebesar 62%. Tiga kategori produk lokal teratas yang paling dicari dan dibeli secara online selama enam bulan terakhir adalah makanan & minuman sebesar 45%, fesyen & aksesori sebesar 44%, dan perawatan kulit & kosmetik sebesar 35%.
Riko menambahkan, di masa serba tidak pasti saat ini, konsumen terdorong untuk mencari alternatif yang lebih terjangkau, termasuk membeli lebih banyak produk lokal dengan kualitas yang sebanding. Hasilnya, banyak Usaha Kecil & Mikro (UKM) yang cepat beralih ke e-commerce mendapat keuntungan dari tren ini.
“Visa secara aktif bermitra dengan pelaku e-commerce terkemuka di Indonesia untuk mendukung UKM di platform digital mereka agar berkembang di bawah naungan kampanye Visa Dukung UMKM,” tutup Riko. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More