Keuangan

Survei Manulife: Banyak Pensiunan di RI Masih Bergantung pada Keluarga

Jakarta – Hasil Asia Care Survey 2025 dari Manulife mengungkapkan beragam fakta seputar kesiapan finansial di masa pensiun. Survei yang melibatkan lebih dari 9.000 responden berusia 25 tahun ke atas inii mencakup peserta dari Indonesia, China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

CEO & President Director PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Afifa mengatakan bahwa 76 persen responden Indonesia merasa yakin telah memiliki bekal hari tua yang cukup.

“Jika saja fakta ini benar, bahwa sebagian besar orang Indonesia telah mantap secara finansial menempuh hari tua, maka beban finansial para keluarga jauh berkurang,” katanya, dikutip Minggu, 10 Agustus 2025.

Baca juga: Bank Mandiri Akselerasi Generasi Muda Melek Finansial Lewat SimPel

Namun, keyakinan tersebut diuji lewat pertanyaan lanjutan. Hasilnya, hanya 51 persen responden Indonesia yang mengaku bisa bertahan lebih dari setahun dengan dana yang dimiliki jika kehilangan pendapatan tanpa bantuan kerabat, dan hanya 40 persen yang bisa bertahan lebih dari 1,5 tahun.

“Persentase ini membuktikan bahwa keyakinan akan kecukupan bekal pensiun sangat perlu dipertanyakan, dan juga kebanyakan orang Indonesia masih akan memerlukan sokongan kerabat dan keluarga,” jelasnya.

Ketergantungan pada Keluarga

Sebanyak 87 persen responden menyatakan dapat segera atau dalam waktu maksimal dua minggu mendapatkan bantuan dari keluarga atau kerabat.

Namun, 13 persen mengaku tidak yakin ada keluarga yang bisa membantu mereka. “Saya tak yakin ada keluarga yang bisa membantu saya”, dengan sebaran 12 persen di antara populasi produktif dan 16 persen di kalangan pensiunan.

Baca juga: Dewasa Bersama Uang: Cerita Lika-liku Finansial Anak Muda Bareng blu by BCA Digital

Alfa mengingatkan bahwa tanpa perencanaan matang, banyak orang akan meneruskan fenomena sandwich generation, yakni kondisi di mana seseorang menanggung beban finansial orang tua sekaligus anak.

“Kita perlu berhenti denial, dan mulai berhitung dengan teliti, serta mulai mengambil tindakan untuk mengamankan masa tua kita,” pungkasnya. (*)

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

9 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

9 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

10 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

11 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

11 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

12 hours ago