Jakarta – Jobstreet by SEEK selaku platform lapangan kerja, menerbitkan laporan eksklusif berjudul “Decoding Global Talent 2024: Tren Mobilitas Pekerja”. Laporan ini mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi negara yang cukup menarik pekerja asing untuk bekerja di sini.
Sebagai informasi, laporan ini dibuat berdasarkan survei yang dilaksanakan pada 2023, mencakup sekitar 150 ribu responden dari 188 negara. Laporan ini juga bekerja sama dengan sejumlah mitra, yakni Boston Consulting Group (BCG), The Network, dan The Stepstone Group.
Sales Director Jobstreet by SEEK Indonesia Wisnu Dharmawan mengatakan, usai pandemi, Indonesia berhasil mengalami kenaikan peringkat dari posisi 51 menjadi posisi 33 sebagai negara yang diminati oleh pekerja asing.
“Indonesia itu sekarang semakin menarik buat para pekerja dari luar Indonesia. Jadi, kalau di tahun 2018 dan 2020, peringkat Indonesia itu di nomor 51. Tapi di tahun 2023, di tahun riset kita kemarin, itu melompat ke peringkat 33. Jadi artinya, sekarang Indonesia itu sudah sangat diminati bagi pekerja-pekerja dari luar Indonesia untuk bekerja di sini,” ungkap Wisnu pada Selasa, 4 Juni 2024.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini Kriteria Pekerja yang Tak Diwajibkan Bayar Iuran Tapera
Wisnu menambahkan, Malaysia menjadi negara tertinggi dengan pekerja yang tertarik bekerja di Indonesia, dengan jumlah 6 persen dari 150 ribu responden di 188 negara. Posisi Malaysia disusul oleh Singapura dengan jumlah 3 persen, India sebanyak 1 persen, dan banyak negara lain yang memiliki persentase di bawah 1 persen.
Menurut Wisnu, besar kemungkinan kalau alasan pekerja Malaysia maupun Singapura tertarik menuju Indonesia dari kemiripan kultur antara kedua negara. Lokasi yang tidak terlalu jauh dari negara asal, juga disebut menjadi pertimbangan.
“Yang terbesar itu dari Malaysia dan Singapura. Karena, secara budaya juga masih nggak jauh berbeda. Berlaku juga untuk bahasa, baik itu Malaysia, Singapura, dan Indonesia,” terang Wisnu.
Jika ditelisik lebih jauh, pekerja luar negeri tertarik bekerja di Indonesia karena 3 alasan utama, yaitu budaya yang ramah dan inklusif, kualitas hidup lebih baik, serta peluang kerja yang lebih berkualitas.
Adapun beberapa alasan lain yang juga menopang keinginan tersebut, yakni lingkungan ramah untuk keluarga dan pajak, biaya hidup, maupun pendapatan yang sesuai dengan keinginan mereka.
Sebagai informasi, Australia menjadi negara yang paling diminati pekerja asing sebagai tujuan kerja. Pada 2023 lalu, mereka menyalip Amerika Serikat, yang selama 10 tahun, berhasil menempati posisi teratas sebagai negara yang paling ditarget pencari kerja.
Jepang juga mengalami peningkatan drastis, berhasil merengsek ke posisi 6 besar sejak 2020 lalu, setelah bertengger di peringkat 10 mulai dari 2014 sampai 2018.
Baca juga: Dosen ITB Beberkan AI Generatif Mampu Tingkatkan Produktivitas Pekerjaan
Managing Director & Partner BCG Haikal Siregar mengatakan, alasan utama Australia dan Jepang meningkat peminatnya, adalah kualitas hidup di sana yang menurut pencari kerja, ideal untuk mereka.
“Kesamaan Australia dan Jepang itu dari kualitas hidupnya. Misalnya, keduanya dikenal sebagai negara yang aman. Lalu dari sisi transportasi umumnya gampang dan nggak macet, kemudian kualitas udaranya bagus, sekolahnya juga bagus. Dan dari sisi pendapatan, juga tidak terpengaruh oleh kondisi geopolitik dunia,” papar Haikal.
Lalu, apakah Indonesia bisa mengikuti jejak dari kedua negara tersebut agar semakin diminati pekerja asing?
Haikal berujar, kalau Indonesia sudah berjalan ke arah yang tepat. Ini dibuktikan dari peringkat peminatan yang naik 18 anak tangga dari posisi sebelumnya.
Misal, Indonesia sudah semakin membuka pintu terhadap turisme, yang seringkali menjadi alasan orang-orang asing tertarik bekerja di suatu negara. Haikal juga menambahkan, pemerintah Indonesia sudah banyak membuat kebijakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Kini, bagaimana pemerintah Indonesia bisa mempertahankan dan tetap konsisten dalam menjalankan kebijakan-kebijakan yang mereka sudah buat, agar negara ini bisa semakin ramah terhadap pekerja asing.
“Saya merasa kalau pemerintah Indonesia sudah melakukan hal-hal yang benar. Sekarang, tinggal bagaimana mereka bisa mempertahankan konsistensi mereka. Dan ini membutuhkan waktu untuk pengerjaannya,” tutup Haikal. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More