Seabank
Jakarta – Ipsos Indonesia merilis hasil survei terbaru mengenai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan digital. Dalam hasil survei tersebut, bank digital kian dipercaya untuk melakukan transaksi harian.
Managing Director Ipsos Indonesia Hansal Savla mengatakan, pertumbuhan perbankan digital di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Kondisi ini menjadikan bank digital menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan transaksi harian.
Menurutnya, survei Ipsos menunjukkan aplikasi SeaBank menempati peringkat pertama sebagai aplikasi bank digital yang dinilai aman dan mudah untuk melakukan berbagai transaksi sehari-hari, dipilih oleh 47 persen responden. Posisi berikutnya diisi oleh Bank Jago (30 persen), dan Neo Bank (27 persen).
Ia menjelaskan, faktor pendorong masyarakat memilih aplikasi bank digital ini di dorong dari kepuasan dalam transaksi digital harian, di antaranya kemudahan dalam pembayaran QRIS.
Di mana, sebanyak 48 persen responden merasa puas dengan kemudahan dari SeaBank, diikuti oleh Superbank (45 persen) dan Neo Bank (45 persen).
Baca juga: SeaBank Kantongi Laba Rp214 Miliar di Semester I 2025, Ini Penopangnya
Faktor lain, yakni gratis transfer antar-bank. Di mana, 51 persen menilai SeaBank puas dengan promo yang ditawarkan tersebut, selaras dengan Superbank (48 persen), dan Neo Bank (42 persen)
Lalu, kemudahan isi ulang dompet digital atau top-up e-wallet. Di mana 53 persen responden merasa puas dengan SeaBank, disusul oleh Bank Jago (46 persen) dan Superbank (44 persen).
Dan, keamanan dan kemudahan interkoneksi dengan aplikasi digital lainnya: tercatat 53 persen puas dengan SeaBank, dilanjutkan dengan Bank Jago (45 persen), dan Allo Bank (41 persen).
“Di tengah ketidakpastian global dan meningkatnya sikap waspada konsumen, masyarakat semakin mencari layanan finansial yang aman, transparan, dan efisien,” jelasnya.
Survei ini juga menemukan bahwa Gen Z dan Milenial merupakan pengguna paling aktif bank digital di Indonesia, dengan rata-rata frekuensi 1–10 kali aktivitas penggunaan per bulan. Aktivitas utama meliputi transfer, top-up e-wallet, pembayaran QRIS, menabung, hingga pembayaran tagihan rutin.
Hasil ini menegaskan bahwa layanan bank digital menjadi solusi dalam mengatur keuangan harian secara aman, mudah, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda.
Baca juga: Cara SeaBank Genjot Volume Transaksi QRIS
“Bank digital bukan hanya mengenai kemudahan bertransaksi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan relevansi dengan kebutuhan masyarakat. Di masa yang akan datang, kami melihat peran generasi muda akan semakin dominan dalam membentuk arah perkembangan ekosistem perbankan digital di Indonesia,” pungkasnya.
Pertumbuhan perbankan digital di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, pada November 2024 transaksi perbankan digital tumbuh 40,1 persen (Year on Year).
Proyeksi tren berlanjut pada 2025, di mana pertumbuhan transaksi pembayaran digital tumbuh sebesar 52,3 persen. Hingga Juli 2025, Bank Indonesia sudah mencatat pertumbuhan transaksi pembayaran digital tumbuh 45,3 persen secara tahunan (YoY). (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More