Perbankan

Survei FIS: Hanya 10 Persen Bank di ASEAN yang Aktif Implementasikan AI

Jakarta – Market Specialist Director Asia Pacific FIS Systems, Matthew Riggal, menuturkan bahwa survei yang dilakukan pada beberapa bank di seluruh Asia Tenggara selama 12 bulan terakhir menunjukkan bahwa 80-90 persen bank masih dalam fase eksplorasi penggunaan Artificial Intelligence (AI).

“Jadi grafik ini menunjukkan bahwa 80-90 persen bank masih dalam fase eksplorasi menggunakan AI di bidang bank korporasi komersial. Beberapa bank masih menelusuri kemungkinan AI. Beberapa bank melakukan proyek pilot,” ucap Matthew dalam Infobank Banking Connect yang digelar Infobank Digital bersama FIS System dan Inti Corpora Teknologi di Jakarta, 8 Oktober 2025.

Lebih jauh Matthew menjelaskan bank yang aktif mengimplemtasikan AI hanya di bawah 10 persen, terutama dalam membantu proses penyaluran kredit ke nasabah.

Baca juga: Muliaman Hadad: AI Sebagai Alat Bantu, Bukan Pengganti Manusia

“Jadi ketika kita berpikir mengenai apa itu bank korporasi AI pertama, itu adalah kemampuan untuk memasang AI di seluruh proses bank korporasi. Tapi kita masih jauh dari itu. Jadi yang akan saya bicarakan adalah dari pemandangan transformasi digital,” imbuhnya.

3 Pilar Penting Implementasi AI

Matthew memaparkan tiga pilar yang harus dipahami bagi industri perbankan dalam melakukan penerapan AI, di antaranya mendukung keputusan untuk menerapkan AI, memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang AI, dan memberikan pengalaman yang terintegrasi bagi nasabah.

Dari sisi pendukung keputusan, kata Matthew, AI akan berperan untuk memangkas waktu penilaian dan mempermudah proses proposal kredit yang sebelumnya telah disusun oleh pegawai perbankan di bidang pengajuan kredit.

Matthew juga menekankan pada pilar kedua bahwa, AI tidak serta merta menghilangkan posisi pegawai perbankan seperti Relationship Manager (RM), tetapi perlu ditingkatkan keahliannya agar mampu beradaptasi dengan AI.

“Tapi apa yang kita harapkan adalah peranan RM masih akan ada, peranan pekerja kredit masih akan ada, tapi itu tentang bagaimana kita meningkatkan peranan-peranan tersebut dengan AI. Poin pilar kedua sangat penting, penilaian manusia tidak akan diambil dan tidak diubah,” ujar Matthew.

Baca juga: 7 Teknologi Perbankan Ini Bisa Dimanfaatkan untuk Mendukung Sustainability

Untuk pilar ketiga, Matthew menekankan industri perbankan perlu memahami kebutuhan pelanggan terkait dengan perkembangan AI, di mana penggunaan AI saat ini telah menjadi kompetisi antar bank.

“Kita harus berpikir bagaimana kita mengubah permainan, bagaimana kita mengubah pandangan kita dari perspektif pengalaman pelanggan. Jadi bagaimana kita bisa menggunakan AI untuk mendukung proses pengalaman pelanggan,” tutupnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

13 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

14 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

15 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

16 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago