Moneter dan Fiskal

Survei BI: Penjualan Properti Lesu, Pembelian Rumah Masih Didominasi KPR

Poin Penting

  • Harga properti residensial di pasar primer tumbuh melambat menjadi 0,84 persen (yoy) pada triwulan III 2025, turun dari 0,90 persen pada triwulan sebelumnya.
  • Penjualan properti masih terkontraksi 1,29 persen (yoy) meski membaik dari kontraksi 3,80 persen, dengan penjualan rumah besar turun tajam 23 persen.
  • Pembiayaan pengembang didominasi dana internal (77,67 persen), sementara pembelian rumah oleh konsumen masih banyak menggunakan KPR dengan pangsa 74,41 persen.

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang mengindikasikan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer melambat.

Hal itu tecermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2025 yang tumbuh 0,84 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan 0,90 persen (yoy) pada triwulan II 2025.

Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan laju kenaikan harga pada rumah kecil dan menengah, yang masing-masing tumbuh 0,71 persen (yoy) dan 1,18 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan 1,04 persen (yoy) dan 1,25 persen (yoy) pada triwulan II 2025.

Baca juga: Jurus Bank Muamalat Genjot Pembiayaan KPR Syariah

Sementara itu, harga rumah tipe besar tumbuh 0,72 persen (yoy) pada triwulan III 2025, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan 0,70 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Penjualan Properti Masih Tertekan

Selanjutnya, penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan III 2025 masih terkontraksi 1,29 persen (yoy), meski membaik dari kontraksi 3,80 persen (yoy) pada triwulan II 2025.

Penurunan penjualan terutama terjadi pada rumah tipe besar yang terkontraksi 23,00 persen (yoy), lebih dalam dari kontraksi 14,95 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Penjualan rumah tipe menengah juga masih menurun 12,27 persen (yoy), meski lebih baik dibandingkan 17,69 persen (yoy) pada triwulan II 2025.

Sebaliknya, penjualan rumah tipe kecil justru meningkat 14,95 persen (yoy), naik signifikan dibandingkan 6,70 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Baca juga: KUR Perumahan Resmi Diluncurkan, Simak Syarat dan Plafonnya

Selain itu, pada triwulan III 2025, dana internal perusahaan masih menjadi sumber utama pembiayaan pengembang dengan pangsa 77,67 persen.

Sumber pembiayaan lainnya berasal dari pinjaman perbankan (16,02 persen) dan pembayaran konsumen (6,31 persen).

KPR Masih Jadi Pilihan Utama Konsumen

Dari sisi konsumen, sebagian besar pembelian rumah primer dilakukan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan pangsa 74,41 persen.

Sementara itu, pembelian tunai bertahap menyumbang 17,00 persen, dan pembelian tunai langsung sebesar 8,59 persen. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

28 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

34 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

1 hour ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago