Jakarta – Bank Indonesia (BI) Survei Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan II 2024 meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tecermin dari nilai SBT penyaluran kredit baru triwulan II 2024 sebesar 89,1 persen, lebih tinggi dari 60,8 persen, pada triwulan sebelumnya.
Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru yang meningkat terindikasi pada hampir seluruh jenis kredit, yaitu pada kredit modal kerja dengan SBT sebesar 87,6 persen dan kredit investasi SBT 88,5 persen.
“Sementara itu, kredit konsumsi dengan SBT 60,8 persen terindikasi lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya,” ujar Erwin dalam keterangan resmi, Selasa, 23 Juli 2024.
Berdasarkan jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit baru yang meningkat terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, yaitu kendaraan bermotor dengan SBT 27,0 persen, kartu kredit SBT 73,6 persen, multiguna SBT 58,4 persen, dan kredit tanpa agunan SBT 71,5 persen. Adapun Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) tercatat melambat SBT 56,2 persen.
Adapun secara sektoral, pertumbuhan penyaluran kredit baru tertinggi terjadi pada sektor konstruksi dengan SBT 81,7 persen, diikuti sektor industri pengolahan SBT 54,0 persen, serta sektor transportasi, pergudangan & komunikasi SBT 69,5 persen.
Baca juga: Ini Jurus BI Mendorong Pertumbuhan Kredit
Secara triwulanan (qtq), penyaluran kredit baru pada triwulan III 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru triwulan III 2024 yang sebesar 93,6 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT 89,1 persen pada triwulan sebelumnya.
“Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan III 2024 masih sama dengan periode-periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja, diikuti kredit investasi dan kredit konsumsi,” jelas Erwin.
Lebih lanjut, kata Erwin, pada jenis kredit konsumsi, penyaluran KPR/Kredit Pemilikan Apartemen (KP) masih menjadi prioritas utama, diikuti Kredit Multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Berdasarkan sektor, penyaluran kredit baru pada triwulan III 2024 terbesar pada sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, serta sektor perantara keuangan.
Kebijakan Penyaluran Kredit Kebijakan penyaluran kredit pada triwulan Ill 2024 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) triwulan III 2024 yang bernilai positif sebesar 2,6 persen.
“Standar penyaluran kredit yang lebih ketat tersebut diprakirakan terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit konsumsi lainnya. Sebagian besar aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya, khususnya biaya persetujuan kredit. Sementara itu, suku bunga kredit diprakirakan lebih longgar,” paparnya.
Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan III 2024 diprakirakan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Baca juga: Kredit Tumbuh 12,36 Persen di Triwulan II 2024, BI Beberkan Pendorongnya
Prakiraan peningkatan DPK tersebut terindikasi dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 84,5 persen, lebih tinggi dibandingkan 79,1 persen, pada triwulan sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan DPK diprakirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen, yaitu giro dengan SBT 48,2 persen, tabungan SBT 81,5 persen, dan deposito SBT 79,5 persen.
Responden memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2024 tumbuh sebesar 11,8 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit pada tahun 2023 dan 2022 yang masing-masing sebesar 10,4 persen yoy dan sebesar 11,4 persen yoy.
“Pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun 2024 diprakirakan masih tinggi. Hal ini tecermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2024 yang tercatat positif sebesar 84,5 persen, meski tidak setinggi SBT 93,7 persen pada tahun sebelumnya,” imbuhnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More
Jakarta – Meski dikabarkan mengalami serangan ramsomware, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan saat ini data… Read More
Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More