Ilustrasi industri properti
Jakarta – Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan perlambatan kenaikan harga properti residensial di pasar primer. Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang tumbuh sebesar 0,42% (qtq), melambat dibandingkan dengan IHPR triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,76% (qtq).
Seperti dikutip dari laman BI, di Jakarta, Jumat, 9 November 2018 menyebutkan, perlambatan kenaikan harga properti residensial bersumber dari tipe rumah kecil dan menengah. Pada triwulan IV-2018, harga rumah diperkirakan mulai meningkat sebesar 0,52% (qtq), yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja.
Pada triwulan III-2018, penjualan properti residensial menurun sebesar -14,14% (qtq), lebih rendah dibanding -0,08% (qtq) pada triwulan sebelumnya. Penurunan penjualan properti residensial terjadi pada semua tipe rumah, terutama disebabkan oleh menurunnya permintaan konsumen, terbatasnya penawaran perumahan dari pengembang, dan tingginya suku bunga KPR.
Hasil survei juga mengindikasikan bahwa dana internal masih memiliki porsi yang besar dalam pembiayaan pembangunan properti residensial. Hal itu tercermin dari pangsa dana internal pengembang yang mencapai sebesar 55,73%. Sementara itu, sumber pembiayaan konsumen dalam membeli properti residensial, masih didominasi oleh KPR sebesar 77,20%. (*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More