News Update

Survei BI: Kegiatan Dunia Usaha Melambat

Jakarta – Survei Bank Indonesia (BI) mencatatkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang mengindikasikan ekspansi kegiatan dunia usaha pada triwulan IV 2019 tetap tumbuh positif, meskipun melambat dibandingkan dengan kegiatan usaha pada triwulan sebelumnya.

Perlambatan tersebut sejalan dengan pola historis perkembangan kegiatan usaha yang cenderung melambat pada akhir tahun. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan IV 2019 sebesar 7,79%, lebih rendah dari 13,39% pada triwulan sebelumnya.

Berdasarkan sektor ekonomi, ekspansi kegiatan usaha tertinggi terjadi pada sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan dimana SBT sebesar 3,01%, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dimana SBT sebesar 2,76%, diikuti oleh sektor Jasa-jasa dengan SBT 2,51% dan sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan SBT 1,06%.

Di sisi lain, menurut data BI yang dikutip di Jakarta, Senin, 13 Januari 2020 menyebutkan, sejumlah sektor yang terindikasi mengalami kontraksi yaitu sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan dimana SBT -2,03% dan sektor Pertambangan dan Penggalian yang SBT -1,25.

Menurut Bank Sentral, penurunan di sektor Pertanian terjadi khususnya pada sub sektor tanaman bahan makanan (tabama) yang dipengaruhi kemarau yang berkepanjangan dan rendahnya curah hujan di awal musim tanam triwulan IV-2019.

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha tersebut, kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada triwulan IV 2019 juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan kondisi pada triwulan sebelumnya. Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha dari aspek likuiditas dan rentabilitas tetap baik, diikuti dengan akses kredit perbankan yang berjalan normal.

Responden juga memprakirakan kegiatan usaha pada triwulan I 2020 akan membaik. Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan kegiatan usaha yang meningkat menjadi 10,70%.

Peningkatan tersebut bersumber dari kegiatan usaha pada sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan, sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, serta sektor Industri Pengolahan. Peningkatan tersebut juga diprakirakan akan diikuti oleh penggunaan tenaga kerja yang lebih tinggi. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Ada Sri Mulyani-Raffi Ahmad, Ini Daftar Lengkap Calon Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Prabowo

Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mengundang calon menteri dan wakil menteri (wamen) serta… Read More

8 hours ago

Resmi Diluncurkan, BMoney Privilege Lounge Tawarkan Pengalaman Investasi Menarik

Jakarta – BMoney resmi meluncurkan aplikasi BMoney Privilege Lounge yang hadir untuk menawarkan kenyamanan, kemewahan,… Read More

8 hours ago

Menteri Investasi Beberkan 2 Kunci Capai Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roslanie, menyebutkan bahwa, kunci untuk… Read More

8 hours ago

Calon Wamen Datangi Kediaman Presiden Terpilih Prabowo

Selebriti Raffi Ahmad sambangi kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, 15 Oktober… Read More

11 hours ago

Total 59 Calon Wakil Menteri dan Kepala Badan yang Sudah Dipanggil Prabowo, Ini Daftarnya

Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto menyudahi pemanggilan calon menteri dan wakil menteri (wamen) untuk kabinet… Read More

12 hours ago

DBS Indonesia Gandeng Moduit Perluas Akses Investasi Obligasi Pasar Sekunder, Targetkan AUM Rp500 Miliar

Jakarta - PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia), hari ini, Selasa (15/10), meresmikan kerja… Read More

12 hours ago