Jakarta–Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih memiliki ruang penguatan meski pada akhir pekan kemarin rupiah sempat ditutup melemah bersamaan dengan kurs Asia lainnya.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, setelah laju rupiah sebelumnya menikmati efek pelemahan dolar di pasar global, namun akhir pekan kemarin rupiah melemah yang disebabkan oleh adanya sentimen negatif dari global.
“Dollar index terus terkoreksi jelang akhir pekan lalu bahkan setelah rilis beberapa data AS yang cukup baik,” ujar Rangga dalam risetnya di Jakarta, Senin, 16 Januari 2017.
Kendati demikian, kata dia, ruang penguatan bagi rupiah masih tersedia walaupun kekhawatiran menjelang inagurasi Trump di minggu ini bisa menghadirkan volatilitas tinggi dengan bias pelemahan. Akan tetapi sentimen positif dari domestik akan mendorong laju rupiah.
“Hari ini ditunggu neraca perdagangan Desember 2016 yang diperkirakan surplus US$600 juta. Minggu ini juga ditunggu Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang diperkirakan belum mengubah BI 7-day Repo Rate,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More
Jakarta - Menjelang libur dan cuti bersama perayaan Natal 2024, indeks harga saham gabungan (IHSG)… Read More
Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza menyatakan dukungannya terhadap kenaikan Pajak Pertambahan… Read More
Jakarta – Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera, Iwan Setiawan, kembali dinobatkan sebagai salah satu Top… Read More