BEI; Surat utang bertambah. (Foto: Budi Urtadi)
Terakhir, obligasi yang dicatatkan yakni obligasi berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap VI-2015 dengan nilai nominal Rp1,97 triliun. Dwitya Putra
Jakarta–Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi dari surat utang atau obligasi dan sukuk sepanjang tahun ini sudah sebanyak 39 emisi dari 32 emiten senilai Rp51,99 triliun.
Jumlah tersebut bertambah setelah dicatatkannya obligasi berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap VI-2015 yang diterbitkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Obligasi dengan tingkat bunga tetap tersebut dicatatkan dengan nilai nominal Rp1,97 triliun terdiri dari Seri A senilai Rp757 miliar berjangka waktu 370 hari, Seri B sebesar Rp309 miliar jangka waktu 3 tahun dan Seri C senilai Rp913 miliar berjangka waktu 5 tahun.
Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan BEI, Kamis, 17 September 2015. Hasil pemeringkatan untuk Obligasi ini adalah idAAA (triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Dengan pencatatatan ini maka total total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 274 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp250,69 triliun dan USD100 juta, yang diterbitkan oleh 104 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp1.398,32 triliun dan enam EBA tercatat senilai Rp2,59 triliun. (*)
Poin Penting Tugure berkomitmen percepat klaim dan koordinasi dengan asuransi untuk mendukung pemulihan bencana Aceh.… Read More
Poin Penting DPK Perbankan Tumbuh 8,5% yoy: Total dana pihak ketiga tercatat Rp9.217,9 triliun, didorong… Read More
Poin Penting OJK minta multifinance perkuat keamanan siber sesuai POJK 4/2021. Clipan Finance terbaru terdampak… Read More
Poin Penting OJK menyebut minat modal ventura ke fintech makin selektif, dipengaruhi risiko, prospek pertumbuhan,… Read More
Poin Penting Penyaluran dana LPDB ditargetkan tembus Rp1,6 triliun hingga akhir 2025. Mayoritas pembiayaan (≥80%)… Read More
Poin Penting BI menegaskan rupiah wajib diterima sebagai alat pembayaran di Indonesia, kecuali ada keraguan… Read More