Perbankan

Superbank Tegaskan IPO Bukan Agenda Utama Tahun Ini

Jakarta – PT Super Bank Indonesia (Superbank) buka suara terkait kabar rencana penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.

Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, menyatakan bahwa pihaknya belum akan memprioritaskan aksi korporasi tersebut, melainkan akan lebih fokus pada integrasi sistem dalam ekosistem bank digital.

“Seperti yang saya bilang, konsentrasi kita (Superbank) bukan terhadap market, tapi terhadap integrasi terhadap sistem,” ucap Tigor kepada media di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025.

Baca juga: Superbank Dikabarkan Bakal IPO Tahun Ini, Bidik Dana Segar Rp4,88 Triliun

Tigor menegaskan bahwa IPO belum menjadi fokus utama tahun ini karena kebutuhan pendanaan Superbank dinilai masih mencukupi. Saat ini, total ekuitas Superbank tercatat di atas Rp5 triliun dan didukung penuh oleh para pemegang saham.

“Karena kami total ekuitas kami di atas Rp5 triliun juga dan kami memiliki shareholders yang sangat supportive, jadi anytime membutuhkan dana itu sangat mudah kok sebenarnya,” imbuhnya.

Superbank saat ini tengah fokus mengembangkan integrasi berbagai produk dalam ekosistem digitalnya. Salah satunya adalah OvoNabung, produk tabungan yang memberikan bunga sebesar 5 persen kepada nasabah.

“Di tahun ini kita banyak launching beberapa produk yang diintegrasinya dengan ekosistem kami. Ekosistemnya Grab, OVO, entah itu di merchant, di seller, di suplier, dan sebagiannya itu memang sudah banyak integrasi yang sudah kita siapkan untuk tahun ini. Kita benar-benar konsentrasikan ke sana gitu,” ujar Tigor.

Baca juga: Jurus Superbank Gaet 2 Juta Nasabah dalam 4 Bulan

Sebelumnya, Superbank yang merupakan bagian dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dikabarkan berencana melakukan IPO di BEI tahun ini.

Berdasarkan laporan Bloomberg pada 15 Januari 2025, yang mengutip sumber anonim, Superbank disebut-sebut tengah mendekati sejumlah bank untuk mempersiapkan potensi penjualan saham. Langkah ini diperkirakan bisa membantu mengumpulkan dana segar sebesar USD200 juta hingga USD300 juta atau sekitar Rp3,25 triliun hingga Rp4,88 triliun (asumsi kurs dolar Rp16.298). (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

14 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

20 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

21 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

22 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

22 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago