Perbankan

Super Mudah! Begini Cara Beli Tiket Whoosh di Livin’ by Mandiri

Jakarta – Dalam rangka menyambut layanan Kereta Cepat Whoosh sebagai pelengkap ekosistem baru transportasi perkeretaapian Indonesia, Bank Mandiri bekerjasama dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) turut berpartisipasi mendukung penjualan tiket Kereta Cepat Whoosh melalui Livin’ by Mandiri di fitur Sukha bagi nasabah Bank Mandiri yang ingin menikmati kemajuan transportasi nasional dan kemudahan pemesanan tiket kereta dalam satu aplikasi.

“Sekarang layanan Kereta Api Cepat Whoosh sudah bisa dibeli di Livin’ Sukha. Caranya sangat mudah, tinggal buka aplikasi Livin’ by Mandiri, pilih menu Sukha kemudian pilih kategori Transportasi lalu tap menu Whoosh. Then you can just directly choose the route, ingin keberangkatan dari Stasiun Halim menuju Stasiun Tegalluar ataupun sebaliknya, semuanya bisa dengan mudah dilakukan dalam satu aplikasi,” jelas Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto dalam keterangannya Rabu 18 Oktober 2023.

Baca juga: Balik Modal Kereta Cepat Whoosh Bisa Sampai 139 Tahun, Faisal Basri: Tapi Ini Asumsi Surga!

Resmi diperjualbelikan, pembelian tiket Kereta Cepat Whoosh dapat diakses oleh seluruh Pengguna Livin’ by Mandiri mulai tanggal 17 Oktober 2023 pukul 15.00 WIB melalui fitur Sukha. Tak hanya itu, nasabah juga dapat menikmati penawaran menarik berupa harga spesial Rp 150 Ribu yang berlaku untuk pembelian one way ticket untuk kategori Premium Ekonomi.

“Dalam rangka merayakan momen bersejarah ini, ada penawaran spesial bagi nasabah berupa diskon sebesar 50% untuk setiap rute perjalanan searah. Misalnya, ada yang mau beli tiket rute perjalanan keberangkatan Halim-Tegalluar. Asal mulanya tarif Rp300 ribu bisa menjadi Rp150 ribu. Tentu penawaran ini berlangsung dengan periode terbatas dan jangan sampai terlewatkan oleh nasabah,” ujarnya.

Promo harga spesial Rp150 Ribu ini hanya berlangsung selama periode 17 Oktober 2023 hingga 30 November 2023. Harapannya kolaborasi program kerjasama ini dapat memantik antusiasme masyarakat khususnya di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk menjajal Kereta Cepat pertama di Asia Tenggara.

Baca juga: Transaksi Livin’ by Mandiri Tembus Rp1.800 T, Bank Mandiri Perkuat Platform Digital

Sebagai informasi, sampai dengan Agustus jumlah nilai transaksi Livin’ by Mandiri tercatat mencapai Rp 2.100 triliun, melonjak hingga 67 persen bila dibandingkan dengan transaksi Livin’ by Mandiri di tahun sebelumnya pada periode yang sama. Super App andalan Bank Mandiri ini juga telah diunduh lebih dari 31 juta kali sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2021 silam.

Hingga saat ini Livin’ by Mandiri tercatat mampu mengelola lebih dari 1,8 miliar transaksi hingga akhir Agustus 2023. Angka tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan yakni 71 persen secara year-on-year (yoy). Lebih dari itu, adanya kontribusi dari fitur Sukha, sejak dirilis bulan Mei 2022 sampai dengan Oktober 2023 jumlah nilai transaksi fitur Sukha tercatat mencapai Rp74 miliar. (*)

Irawati

Recent Posts

Duh, Hampir Separuh BUMD Merugi Gara-gara “Ordal”

Jakarta – Dari 1.057 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Indonesia, hampir separuhnya… Read More

32 mins ago

Pemerintah Egois! Rupiah Loyo, PPN 12 Persen, Plus Biaya Opsen Kendaraan dan Kebocoran Anggaran 70 Persen

Oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group HIDUP makin berat. Awal 2025 semuanya menjadi… Read More

4 hours ago

JRP Insurance Gelar Talkshow Interaktif Asuransi

Direktur Utama PT Jasaraharja Putera Bapak Abdul Haris, memaparkan kinerja JRP Insurance sepanjang tahun 2024… Read More

10 hours ago

BRI dan Artajasa Sinergi Luncurkan Fitur Cardless Withdrawal

Hadirnya Fitur Cardless Withdrawal memberikan kemudahan bagi nasabah BRI maupun bank lain yang terintegrasi dengan… Read More

10 hours ago

Sinar Mas Land Akuisisi SMDM 91,99 Persen, Siap Kembangkan Sederet Proyek Ini

Jakarta - Sinar Mas Land melalui anak perusahaannya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), secara… Read More

13 hours ago

PPN 12 Persen Berlaku pada Sekolah Internasional, Anggota DPR: Harusnya Tidak Sebesar Itu

Jakarta – Rencana pemerintah mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen untuk sekolah internasional, mulai Januari… Read More

13 hours ago