News Update

Indef : Lulusan SMK Belum Siap Kerja, Sumbang Angka Pengangguran

Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Riza Annisa P menilai, banyaknya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mendominasi angka pengangguran, disebabkan oleh kurangnya partisipasi lembaga pendidikan menyiapkan lulusannya untuk terjun ke industri.

“Pengangguran di SMK semakin tinggi karena lembaga pendidikan belum bisa melihat kebutuhan industri. Perlu ada pembenahan di bidang pendidikan dan SMK,” ungkap Riza di kantor pusat INDEF, Jakarta, Jumat 10 November 2017.

Riza mengimbau kepada lembaga pendidikan SMK untuk mengarahkan lulusannya ke industri-industri lokal guna terciptanya kesinambungan antara sekolah dan industri sekitar.

“Misal, bila dilihat di suatu daerah, satu tempat ada industri apa dan SMK diarahkan kesana, jadi harus ada komunikasi. Lulusan seperti apa yang dibutuhkan sehingga penyelengara pendidikan bisa melihat dan proyeksikan,” jelas Riza.

Dirinya juga mengkritisi banyaknya pekerja asing yang bekerja di wilayah Indonesia. Riza menilai, kondisi tersebut terlihat tidak adil manakala masih banyaknya angka pengangguran. Namun pemerintah seakan membiarkan pekerja asing bekerja di Indonesia.

“Setelah Masarakat Ekonomi Asean (MEA), tenaga kerja asing justru meningkat. Dan terlihat berada di posisi tenaga ahli, kenapa mereka tidak memilih tenaga dalam negeri dan tidak perlu mendatangkan tenaga asing,” tambah Riza.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2017 tercatat sebesar 7,04 juta orang. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka tertinggi terdapat pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 11,41%.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

3 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

3 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

4 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

5 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

6 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago