Headline

Suku Bunga Turun Terus, Deposito Tumbuh Melambat

JakartaBank Indonesia (BI) mencatat, simpanan berjangka atau deposito pada Februari 2018 tumbuh melambat. Tercatat, deposito berdenominasi rupiah tumbuh 6,6 persen persen (yoy) per Februari 2018, atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,2 persen (yoy).

Berdasarkan data uang beredar dalam laman BI, seperti dikutip di Jakarta, Senin, 9 April 2018 menyebutkan, secara keseluruhan, pertumbuhan deposito di bulan Februari 2018 tercatat melambat menjadi 5,9 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tumbuh 8 persen.

Menurut BI, perlambatan pertumbuhan simpanan berjangka tersebut sejalan dengan penurunan suku bunga simpanan berjangka untuk seluruh tenor pada bulan Februari 2018, yang bersumber dari penurunan simpanan berjangka perseorangan khususnya di wilayah DKI Jakarta dan Jatim.

Perlambatan simpanan berjangka korporasi di Provinsi DKI Jakarta dan Sumatera Utara menjadi faktor utama perlambatan Simpanan berjangka korporasi secara umum. Di mana deposito korporasi di DKI Jakarta dan Sumatra Utara hanya tumbuh 6,2 persen di Februari 2018 dibanding bulan sebelumnya 8,6 persen.

Baca juga: Risiko Likuiditas Ditengah Penurunan Suku Bunga Deposito

Namun demikian, untuk giro dan tabungan tercatat mengalami akselerasi pertumbuhan. Giro dan tabungan masing-masing tumbuh 9,4 persen (yoy) dan 10,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,9 persen (yoy) dan 10,4 persen (yoy).

Pertumbuhan deposito yang melambat ini telah memengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang tercatat Rp5.106,2 triliun, atau tumbuh melambat menjadi 8,2 persen (yoy) di Februari 2018, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,5 persen (yoy).

Kondisi ini juga memengaruhi likuiditas perekonomian atau uang beredar yang tercatat tumbuh melambat pada Februari 2018. Posisi M2 tercatat Rp5.351,2 triliun pada Februari 2018 atau tumbuh 8,3 persen (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 8,4 persen (yoy).

Berdasarkan komponennya, perlambatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen uang kuasi yang tumbuh 6,7 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,4 persen (yoy). Pertumbuhan tahunan surat berharga selain saham juga tercatat mengalami perlambatan. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Langkah Konkret Erick Thohir Dukung Ekonomi Kerakyatan Lewat UMKM Naik Kelas

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, terus memperlihatkan komitmennya dalam mendukung… Read More

24 mins ago

Cashlez Tunjuk Eks Bankir jadi Presiden Direktur Baru, Ini Sosoknya

Jakarta - PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk resmi mengangkat Willy Chandry sebagai Presiden Direktur Perseroan… Read More

24 mins ago

Pemerintah Bakal Bikin Skema Baru Penyaluran BLT, Ini Bocorannya

Jakarta - Pemerintah menyatakan tengah menyusun sistem atau skema baru agar bantuan langsung tunai (BLT)… Read More

1 hour ago

Maybank Marathon 2025

Director Maybank Marathon Widya Permana, memberikan keterangan pers pada acara pengumuman Maybank Marathon 2025 di… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Lanjut Menguat 0,55 Persen ke Level 7.104

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat, 10… Read More

3 hours ago

Biaya Haji 2025 Turun, Begini Kata Bos BPKH

Jakarta – Rapat Panitia Kerja (Panja) Komisi VIII DPR RI, yang diselenggarakan Senin (6/12) telah… Read More

3 hours ago