Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan tingkat bunga deposito bank umum menurun secara bertahap pasca penetapan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) yang dipangkas 25 basis poin (bps) menjadi 4 persen pada Mei 2025 lalu. Pada akhir Agustus 2025, TBP juga kembali dipangkas ke level 3,75 persen.
“LPS secara konsisten terus melakukan pemantauan dan evaluasi atas perkembangan suku bunga simpanan di perbankan,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam konferensi pers, Selasa, 26 Agustus 2025.
Menurut Purbaya, suku bunga pasar rupiah menunjukkan penurunan bertahap. Pada periode observasi hingga pertengahan Agustus 2025, suku bunga pasar (SBP) turun 11 bps menjadi 3,45 persen dibandingkan observasi saat penetapan TBP Mei 2025.
Baca juga: Imbas Kenaikan Bunga BI, Suku Bunga Simpanan Bank Ikut Naik Jadi 2,95%
Sementara itu, suku bunga simpanan valas per Agustus 2025 turun 5 bps ke level 2,12 persen. Namun, pergerakannya disebut lebih variatif (mix) dibandingkan rupiah.
Purbaya menjelaskan, ruang penurunan suku bunga pasar masih terbuka setelah BI Rate dipangkas ke 5 persen pada Agustus 2025.
Selain itu, kondisi likuiditas perbankan yang memadai, tingkat kompetisi antarbank, serta target penyaluran kredit akan memengaruhi kecepatan penyesuaian suku bunga simpanan lintas kelompok bank.
Baca juga: Obral Suku Bunga Simpanan Bank Digital, LPS Harus Turun Tangan
Adapun untuk suku bunga simpanan valas, pergerakan dipengaruhi oleh kondisi likuiditas domestik, nilai tukar, serta keputusan deposan dalam melakukan transaksi.
“Saat ini perbankan masih cenderung menunggu langkah lanjutan the Fed dalam memutuskan timing dan besaran penurunan fed funds rate (FFR),” ungkap Purbaya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More