Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai, pernyataan Bank Sentral AS (The Fed) yang memberikan sinyal akan menaikkan suku bunganya dari sebelumnya dua kali menjadi tiga kali di 2017 ini, akan memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani dalam diskus Kadin, di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2017 memperkirakan, Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga hingga lima kali. Dengan begitu, suku bunga acuan The Fed akan ada kenaikan antara 75 sampai 150 basis points (bps).
“Kita prediksi Fed naik 3-5 kali, dengan kenaikan masing-masing 0,25%, bisa kenaikan antara 75-150 basis points pada 2017,” ujarnya.
Dia mengaku, kenaikan suku bunga AS tersebut, tentu akan memberikan sejumlah dampak kepada perkekonomian nasional. Salah satunya adalah nilai tukar rupiah yang bisa menembus level Rp14.000 per dollar AS. Dengan demikian, dana yang ada di dalam negeri akan kembali ke negeri Paman Sam tersebut.
“Dampaknya duit akan kembali ke AS. Lalu begitu dana balik, akan terjadi penguatan dollar AS, kemungkinan besar rupiah melemah, kalau bicara dengan orang luar, mereka tidak heran kalau dollar AS ke rupiah sampai di level Rp14.000,” ucap Rosan. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More