Moneter dan Fiskal

Suku Bunga Naik Redam Inflasi? Ini Kata BPS

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 6 persen tidak akan secara langsung meredam inflasi beras.

Seperti diketahui, pada Oktober 2023 beras menjadi penyumbang inflasi terbesar yakni 1,72 persen dengan andil 0,06 secara bulanan (mtm).

“Jadi secara teoritis, hubungan efektivitas kenaikan suku bunga terhadap inflasi beras, adalah secara tidak langsung. Namun, jika perlu dikaji ini tentunya perlu kajian akademis untuk memastikan asumsi tersebut memang terbukti,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers rilis BPS, Rabu 1 November 2023.

Baca juga: BPS Catat Inflasi 0,17 Persen di Oktober 2023, Sektor Ini jadi Penyumbang Terbesar

Dia menjelaskan bahwa komoditas beras memang memiliki bobot sangat besar dalam perhitungan IHK (indeks harga konsumen). Sehingga, jika ada kenaikan harga beras, maka akan sangat berdampak pada inflasi.

“Sementara kenaikan kebijakan suku bunga umumnya dilakukan untuk menahan dari sisi permintaan atau demand. Jadi, kenaikan harga akan lebih dikendalikan,” jelasnya.

Sementara itu, kenaikan suku bunga BI yang terjadi di Oktober 2023, bila dikaitkan dengan tren inflasi, maka keduanya memiliki korelasi pada kenaikan inflasi inti pada bulan ini.

“Di bulan Oktober ini BI naikkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 6 persen dan kalau dikaitkan dengan tren inflasi inti, maka kenaikan ini memiliki korelasi pada kenaikan inflasi inti pada bulan Oktober ini,” ujarnya.

Baca juga: Ternyata Ini yang Jadi Biang Kerok Inflasi Oktober 2023

Seperti diketahui, inflasi secara tahunan pada Oktober 2023 sebesar 2,56 persen dominan disumbang oleh komponen inti. Komponen inti ini mengalami inflasi 1,91 persen yoy, dengan andil sebesar 1,23 persen yoy. 

Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah biaya kontrak rumah, emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan upah asisten rumah tangga. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Rilis Laporan LPSI Triwulan II 2024, OJK Ingatkan 2 Risiko Ini ke Perbankan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) triwulan II 2024… Read More

26 mins ago

IHSG Dibuka pada Zona Merah ke Level 7.151

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (18/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

2 hours ago

Harga Emas Antam Naik Rp8.000, Sekarang Segram Dibanderol Segini

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 18 November… Read More

2 hours ago

IHSG Berpotensi Melemah, Simak 4 Saham Rekomendasi Analis

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

3 hours ago

PLN Perkuat Kolaborasi dan Pendanaan Global untuk Capai Target 75 GW Pembangkit EBT

Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More

16 hours ago

Additiv-Syailendra Capital Perluas Distribusi Produk Keuangan

Jakarta - Additiv, perusahaan penyedia solusi keuangan digital, mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Syailendra Capital, salah… Read More

16 hours ago