Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai, Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Desember mendatang tidak akan menaikan kembali suku bunga acuannya. Mengingat, BI telah menaikan suku bunga acuannya pada RDG bulan ini.
“BI lebih baik hold dulu suku bunganya menunggu rapat Fed selesai tanggal 19 Desember. Kalau perlu RDG BI diundur beberapa hari. Daripada naikan bunga acuan yang mubazir,” kata Bhima ketika dihubungi Infobank, Senin 19 November 2018.
Dirinya menilai, beberapa pelaku pasar saat ini mulai meragukan kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Desember 2018. Oleh karena itu, BI harus mengantisipasi apapun keputusan The Fed tersebut.
“Market hanya menebak 70% fed akan naikan bunga di desember. Turun dari seminggu lalu di 77%,” tambah Bhima.
Walau begitu, Bhima terus mengimbau bank sentral agar tetap berada di pasar guna terus menjaga stabilitas dan fundamental ekonomi nasional.
Tercatat, hingga sepanjang 2018 BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 175 bps pada bulan Mei Juni, Agustus dan terakhir pada November sehingga kini berada di level 6,00%. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More