Moneter dan Fiskal

Suku Bunga BI Naik, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mengerek suku bunga acuannya atau BI-Rate sebesar 25 bps atau menjadi 6,25 persen pada April 2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai keputusan BI tersebut adalah tepat untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Airlangga menjelaskan BI telah memanfaatkan momentum neraca perdagangan RI yang positif atau mencatatkan surplus USD4,47 miliar di Maret 2024. Dimana ini  bisa menyeimbangkan supply dan demand.

Baca juga: BI Naikan Suku Bunga Acuan, Begini Tanggapan Bos BRI

“Jadi yang paling penting dalam menjaga currency itu dengan kita punya trade balance (neraca perdagangan). Dan trade balance kita yang sudah mulai menurun, ini mengingkat kembali ke USD4 miliar lebih,” ujar Airlangga saat ditemui wartawan di Jakarta pada Kamis (25/4/2024).

Airlangga menambahkan, kenaikan suku bunga acuan BI ini tentu sebagai antisipasi capital flight (pelarian modal) dari Indonesia, yang dapat memperkuat nilai tukar rupiah.

“Kami lihat dimanfaatkan oleh BI momentumnya, untuk menambah kekuatan pencegahan terhadap capital flight. Oleh BI kan dinaikin 25 bps, dalam rangka itu mempertebal sebetulnya positif dan penguatan rupiah,” jelasnya.

Baca juga: Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat di Tengah Konflik Timur Tengah

Selain itu, kebijakan bank sentral AS atau The Fed untuk menahan Fed Fund Rate (FFR) dalam jangka waktu lama atau higher for longer untuk meredam inflasi, juga menjadi salah satu alasan BI mengerek suku bunga acuannya.

“Tetapi di lain pihak Amerika kan bikin strategi higher for longer jadi dia menggunakan strategi itu melawan inflasinya dia, tapi untuk negara seperti Indonesia kan bisa menarik currency keluar. Tapi defends mechanism yang dilakukan (BI) sudah dalam koridor yang pas,” ungkap Airlangga. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

12 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

12 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

19 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

20 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

1 day ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

1 day ago